WhatsApp gencar menggaet pasar korporasi serta Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia untuk mengembangkan layanan WhatsApp Business. Ini karena metaverse atau dunia virtual diprediksi tren di layanan perpesanan bisnis tahun depan.
Juru Bicara WhatsApp mengatakan, perusahaan memiliki tim khusus yang terus bekerja sama dengan para klien di Indonesia. "Kami bersama-sama mengeksplorasi apa saja yang bisa disediakan seperti dengan fitur pemrograman antarmuka atau application programming interface (API)," katanya dalam konferensi pers virtual, Rabu (8/12).
Ada dua segmen yang disasar oleh WhatsApp, yakni korporasi dan UMKM. "Kami terus bekerja sama dengan organisasi yang berfokus menghadirkan social impact, seperti UMKM Indonesia," katanya.
Salah satu cara WhatsApp membidik UMKM yakni menyediakan pelatihan dalam menggunakan WhatsApp Business.
Perusahaan asal Amerika Serikat (AS) itu menyasar UMKM Indonesia karena potensinya besar. Terdapat sekitar 64 juta UMKM di Indonesia, yang 16 juta di antaranya telah terdigitalisasi.
Selain gencar menggaet pasar, WhatsApp menambah sejumlah fitur pada layanan bisnis mereka. Pada Juni, perusahaan teknologi ini menambah fitur yang mampu mempercepat proses pendaftaran atau onboard pengguna ke akun bisnis di aplikasi khusus.
WhatsApp juga menambah opsi pemberitahuan atau notifikasi yang lebih banyak untuk pelanggan dari akun bisnis. Selain itu, meluncurkan fitur pesan otomatis hingga 10 opsi agar pelanggan tidak perlu lagi mengetik respons secara manual.
Tombol balas diklaim memudahkan pelanggan secara cepat memilih hingga tiga opsi hanya dengan sekali ketukan.
Upaya meraup pasar pengguna layanan bisnis tersebut seiring dengan tren metaverse dalam percakapan bisnis tahun depan. Head of Biz Support and Development Indosat Ooredoo Sultan Isnainsyah mengatakan, teknologi itu akan mulai banyak dicoba pada layanan perpesanan seperti WhatsApp.
"Kami mengharapkan, teknologi metaverse dari Meta tidak hanya ada di media sosial seperti Facebook dan Instagram, tapi juga di aplikasi chat seperti WhatsApp," katanya.
Indosat mengandalkan WhatsApp Business untuk meningkatkan engagement kepada konsumen. Dengan pengembangan dan tren metaverse yang dibawa Meta, hubungan antara perusahaan dan konsumen diramal semakin dekat.
Selain tren metaverse, ia memperkirakan bahwa layanan percakapan bisnis akan semakin masif menggunakan video. Kemudian, layanan bakal banyak terintegrasi dengan berbagai platform seperti Facebook dan Instagram.
"Akan banyak juga fungsi-fungsi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dalam layanan percakapan bisnis," kata Vice President Director PT Informasi Teknologi Indonesia Asrul Abdillah Ali.