Gelaran Presidensi G20 Indonesia membentuk kelompok kerja ekonomi digital atau Digital Economy Working Group. Forum ini akan membahas teknologi metaverse hingga NFT atau non fungible token.
Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Dedy Permadi mengatakan, forum Digital Economy Working Group membahas perkembangan teknologi terbaru. "Ini termasuk kecakapan digital," katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (26/1).
Forum itu juga bakal membahas web 3.0. "Tahun-tahun terakhir ini muncul yang namanya metaverse. Ini dasarnya dari teknologi Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR)," katanya.
CEO Meta Mark Zuckerberg sempat mengatakan, metaverse adalah teknologi internet generasi berikutnya. Ia menggambarkan ‘metaverse’ sebagai teknologi yang memungkinkan orang-orang berkumpul dan berkomunikasi dengan memasuki dunia virtual.
“Anda merasa hadir dengan orang lain, seolah-olah berada di tempat lain. Memiliki pengalaman berbeda yang tidak dapat dilakukan di aplikasi atau halaman web 2D, seperti menari atau berbagai jenis olahraga,” ujar Zuckerberg saat presentasi di konferensi Connect Facebook yang diadakan secara virtual, dikutip dari Bloomberg, akhir tahun lalu (29/10/2021).
CMO Network, perusahaan yang berfokus pada teknologi komputasi baru, Cathy Hackl menggambarkan metaverse sebagai dunia virtual. Ini menjadi tempat alternatif bagi orang-orang untuk bekerja, bermain, dan bersosialisasi.
“Anda dapat menyebutnya metaverse, dunia cermin, AR Cloud, Magicverse, internet Spasial, atau Live Maps, tetapi satu hal yang pasti, itu akan datang dan ini adalah masalah besar,” kata Hackl dikutip dari The Forbes, medio tahun lalu (5/7/2021).
Ia mengatakan, saat ini, orang-orang hanya dapat merasakan internet ketika membuka ponsel pintar (smartphone), laptop, dan perangkat lainnya. Dengan metaverse, internet dapat dirasakan setiap waktu.
Menurutnya, metaverse yang dikembangkan oleh Facebook lebih dari sekadar istilah pada novel sci-fi Neal Stephenson. Saat ini, metaverse adalah ruang virtual bersama di mana orang diwakili oleh avatar digital, seperti film Ready Player One.
Sedangkan Coinmarketcap menyebutkan, Web 3.0 adalah internet generasi ketiga di mana situs web dan aplikasi dapat memproses informasi dengan cara cerdas menggunakan teknologi seperti machine learning, big data, teknologi buku besar terdesentralisasi (DLT) alias blockchain, dan lainnya.
Web 3.0 awalnya disebut Web Semantik oleh penemu World Wide Web Tim Berners-Lee. Ini ditujukan untuk menjadi internet yang lebih mandiri, cerdas, dan terbuka.
Definisi Web 3.0 juga dapat diperluas menjadi data yang saling berhubungan dengan cara terdesentralisasi. Sebagian besar data disimpan dalam repositori terpusat.
Lalu, NFT juga tengah menjadi tren di Indonesia. Ini utamanya setelah Ghozali Everyday meraup miliaran rupiah lewat menjual NFT berupa foto diri (selfie).
Dalam rangka mendukung kampanye penyelenggaraan G20 di Indonesia, Katadata menyajikan beragam konten informatif terkait berbagai aktivitas dan agenda G20 hingga berpuncak pada KTT G20 November 2022 nanti. Simak rangkaian lengkapnya di sini.