Cara Atasi Hoaks hingga Berita Clickbait di Tengah Disrupsi Teknologi

Katadata/Fahmi Ahmad Burhan
Editor's Talk bertajuk 'Membangun Jurnalisme Berkualitas di Era Revolusi Teknologi Informasi' pada Selasa (8/2/2022).
8/2/2022, 19.46 WIB

Perkembangan teknologi digital yang masif dinilai memengaruhi kualitas jurnalistik. Jurnalisme berkualitas atau good journalism dianggap sebagai salah satu cara menghadapi disrupsi teknologi digital itu, termasuk dampaknya seperti hoaks dan berita umpan balik (clickbait).

Ketua Forum Pemimpin Redaksi (Pemred) Arifin Arsyad mengatakan, disrupsi teknologi mmemunculkan fenomena seperti berita clickbait dengan judul bombastis, penjiplakan karya hingga hoaks. Praktik itu menurutnya harus dihentikan.

Salah satu caranya, membangun jurnalisme berkualitas. "Ini mutlak harus ada, good journalism harus digarap," kata Arifin dalam diskusi The Editor's Talk yang digelar Forum Pemred, Selasa (8/2).

Dikutip dari African Center for Media Excellence (ACME), jurnalisme berkualitas mempunyai banyak karakteristik dan daya tarik yang universal. Karakteristik itu di antaranya, jurnalisme tidak hanya sekadar menginformasikan, tetapi memberikan informasi yang memiliki makna bagi kehidupan masyarakat.

Karakteristik lainnya yakni memberikan informasi yang signifikan dan relevan. Kemudian, menawarkan konteks dan perspektif.

Jurnalisme berkualitas juga menjelaskan masalah dan membantu untuk mendidik dan mencerahkan. Selain itu, menawarkan analisis dan kedalaman. Selain itu, menyediakan forum yang menginformasikan dan melibatkan publik.

Sedangkan The Guardian melaporkan, jurnalis dan penulis asal Amerika Serikat (AS) Carl Bernstein mendefinisikan jurnalisme berkualitas sebagai versi kebenaran terbaik yang dapat dicapai.

Arifin mengatakan, ada sejumlah cara untuk membangun jurnalisme berkualitas di Indonesia. Salah satunya, membuat ekosistem jurnalisme sehat.

Menurutnya, pers bisa berkolaborasi dengan platform digital global yang telah mendisrupsi masyarakat. Namun, pemerintah juga perlu berperan.

Pers harus berbenah atas semua fenomena di era digital, seperti memerangi berita clickbait, penjiplakan karya hingga hoaks. "Mengacu kepada ketaatan kode etik jurnalistik," katanya.

Forum Pemred pun mengampanyekan jurnalisme berkualitas, salah satunya dengan membuat situs www.jurnalismeberkualitas.id. Situs ini berisi kumpulan berita atau konten dari berbagai media yang dikurasi.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Johnny G Plate mengatakan, di era digital pers juga perlu membangun iklim jurnalisme yang sehat. "Informasi berbasis data aktual dan faktual serta bertanggung jawab," katanya.

Ia berharap, pers menyajikan berita yang tidak hanya melaporkan, tetapi juga mempunyai daya analisis kritis dan menjaga humanisme masyarakat. 

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan