Free Fire Dilarang, Sea Group Tutup Bisnis Shopee di India

shopee
Ilustrasi platform Shopee
29/3/2022, 09.54 WIB

Akibat pelarangan itu, Sea Group sempat kehilangan kapitalisasi pasar harian lebih dari US$ 16 miliar atau Rp 228 triliun. Investor menjadi semakin khawatir dengan kondisi pemblokiran Free Fire di India. 

Menurut investor, pemblokiran Free Fire mungkin saja menjadi awal dari masalah perusahaan. Investor juga khawatir bahwa India berpotensi melarang unit bisnis lainnya, tanpa terkecuali Shopee. 

“Dengan pemblokiran Free Fire, ada risiko bahwa pihak berwenang juga akan menyasar Shopee. Sea bisa kehilangan keuntungan itu untuk pertumbuhan," kata pendiri CrossASEAN Research Angus Mackintosh dikutip dari Bloomberg, bulan lalu (15/2).

Selain India, Shopee gencar berekspansi ke pasar-pasar baru. Tahun lalu, Shopee dikabarkan ekspansi ke Polandia, Eropa. E-commerce asal Singapura ini sebelumnya juga telah hadir di Meksiko hingga Brasil.

Ekspansi pesat membuat Shopee menjadi aplikasi e-commerce yang paling banyak diunduh masyarakat global pada 2021, menurut riset AppTopia. Perusahaan yang berkantor pusat di Singapura itu telah mengalahkan Amazon yang sebelumnya berada di puncak. 

AppTopia mencatat, jumlah unduhan aplikasi Shopee mencapai 203 juta pada 2021. Shein, yang berbasis di China berada di posisi kedua dengan 190 juta unduhan.

Kemudian, Meesho, yang berkantor pusat di India berada di urutan ketiga dengan jumlah unduhan sebanyak 153 juta. Sementara, Amazon, yang disebut sebagai raksasa teknologi lokapasar ini telah tergeser di peringkat keempat dengan mencatatkan 148 juta unduhan.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan