Tarif Internet Indonesia Termurah Ke-12 di Dunia

ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/nz
Sejumlah siswa belajar daring di e-Warung Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Program Keluarga Harapan (PKH) di Agen Mandiri Desa Margaluyu, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Kamis (12/11/2020).
30/3/2022, 17.41 WIB

Direktur Telekomunikasi Ditjen PPI Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Aju Widya Sari mengatakan, pemerintah menaruh perhatian atas kondisi keberlanjutan industri telekomunikasi itu. "Kami ingin agar ada perbaikan industri," katanya.

Menurutnya, secara produk operator seluler menawarkan banyak paket internet. "Hingga 1.000 paket yang ditawarkan. Tapi harga juga bersaing. Paket 1 GB bisa Rp 6.000. Ini menunjukkan betapa ketatnya industri ini," ujarnya.

Kementerian Kominfo berkoordinasi dengan berbagai stakeholder untuk memfasilitasi adanya batas tarif atau regulatory cost. Ketentuan ini juga masuk dalam Undang-Undang Cipta Kerja.

"Ini agar memberikan napas baru bagi penyelenggara telekomunikasi," katanya.

Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL) Sarwoto Atmosutarno mengatakan, selain regulasi, penyelenggara operator seluler bisa memanfaatkan kolaborasi, seperti infrastruktur.

Hal itu bertujuan menghemat biaya pengembangan infrastruktur internet.

Operator seluler juga bisa menyasar peluang di bisnis lain. "Operator seluler bisa menjadi perusahaan teknologi, bukan sekadar telekomunikasi, agar pertumbuhannya pesat ke atas," katanya.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan