Nadiem Pamerkan Program Merdeka Belajar ke Negara-negara G20 Hari Ini

Adi Maulana Ibrahim |Katadata
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim memaparkan materi dalam acara webinar Katadata Regional Summit 2020, Selasa (3/11/2020).
18/5/2022, 13.53 WIB

Kelompok Kerja Pendidikan atau Education Working Group (EdWG) G20 akan mulai berfokus pada agenda mengenai pendidikan berkualitas untuk semua dan teknologi digital. Indonesia bakal mengenalkan program Merdeka Belajar.

Sebagai tindak lanjut dari pertemuan perdana EdWG G20 yang berlangsung di Yogyakarta pada Maret, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) akan menggelar pertemuan kedua EdWG G20 secara online hari ini (18/5) dan besok (19/5).

Pada pertemuan selama dua hari itu, delegasi dari tiap negara akan berfokus pada pembahasan mengenai pendidikan berkualitas untuk semua dan teknologi digital.

“Mendikbud Ristek Nadiem Makarim akan menyampaikan berbagai terobosan Merdeka Belajar sebagai inspirasi negara-negara maju dan berkembang untuk mentransformasi sektor pendidikan," kata Chair G20 EdWG Iwan Syahril dalam siaran pers, hari ini (18/5).

Selain itu, Kemendikbud Ristek bakal memimpin penyusunan laporan G20 EdWG dan draf deklarasi tingkat menteri pendidikan.

Kemendikbud Ristek juga akan menginisiasi pembahasan untuk memperbaharui komitmen dunia di bidang pendidikan. Ini sebagai persiapan menuju pertemuan Konferensi Transformasi Pendidikan alias Transforming Education Summit (TES) Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

“Kami optimistis Indonesia dan negara-negara sahabat bisa bergotong royong mereimajinasi sistem pendidikan dan menghadirkan manfaat yang bisa dirasakan semua kalangan secara merata,” ujar Iwan.

Merdeka Belajar merupakan program baru yang digencarkan oleh Mendikbud Ristek Nadiem Makarim. Menurut Nadiem, esensi dari Merdeka Belajar adalah memberikan fleksibilitas terhadap institusi-institusi pendidikan dalam menyusun modul pembelajaran.

Merdeka Belajar adalah langkah membangun ekosistem yang beragam dan jauh lebih kaya variasi.

“Kalau kita menginginkan anak-anak kita adaptif, kreatif, dan inovatif, sekolah-sekolah dan institusi pendidikan harus lincah dalam melakukan eksperimen, inovasi dan mencoba hal-hal yang baru,” kata Nadiem dalam acara Nextgen Summit 2021, tahun lalu (6/4/2021).

Merdeka Belajar bertujuan agar pelajar dan mahasiswa mandiri, sehingga tidak harus mengikuti kurikulum yang tersedia. Mereka dapat memilih metode yang cocok sesuai dengan kompetensi masing-masing.

Dalam menggelar program Merdeka Belajar, kementerian pun mendorong peningkatan kapasitas guru, sebagai berikut:

Ia mengatakan, pelajar dan mahasiswa sebagai generasi resilient harus tahan banting. Selain itu, mempunyai skill set fleksibel yang bisa diterapkan ke berbagai bidang.

Melalui fleksibilitas, kreativitas dan kolaborasi, profil pelajar Pancasila yang menjadi tujuan sistem pendidikan Indonesia akan muncul. Adapun enam profil pelajar pancasila yaitu:

1. Ketuhanan yang maha esa. Keyakinan dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia yang merupakan spiritualitas, moralitas dan integritas.

2. Kebinekaan global, adalah toleransi cinta akan keberagaman cinta akan Perbedaan suku agama dan opini.

3. Kemampuan bergotong-royong dan kemampuan bekerjasama dengan tim

“Karena di masa depan semua akan bekerja sama dalam tim, tidak ada olahraga individu dalam karir,” ujar Nadiem.

4. Kreativitas dan kemampuan berinovasi, kemampuan melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda, serta keahlian untuk terbuka terhadap berbagai macam opsi dan solusi.

5. Kemampuan bernalar kritis

“Kemampuan seperti ini diperlukan sebagai vaksinasi terhadap hoaks, terhadap informasi yang salah. Jadi ini sangat penting untuk bisa memproses informasi dan memecahkan masalah,” ujarnya.

6. Kemandirian, yakni kemampuan untuk mendorong diri sendiri untuk menjadi lebih baik setiap harinya

“Jadi seluruh objektif dari kurikulum pelatihan guru dan inovasi di sekolah yang kita lakukan akan mengarah kepada menghasilkan enam profil tersebut,” kata Nadiem.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan

Dalam rangka mendukung kampanye penyelenggaraan G20 di Indonesia, Katadata menyajikan beragam konten informatif terkait berbagai aktivitas dan agenda G20 hingga berpuncak pada KTT G20 November 2022 nanti. Simak rangkaian lengkapnya di sini.