Pemerintah masih menimbang langkah menjadikan PeduliLindungi sebagai aplikasi super apps. Aplikasi besutan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus menambah fitur, yang terbaru layanan imunisasi anak dan integrasi data rekam medis.
Kepala Bidang Komunikasi Kantor Transformasi Digital Kemenkes Karina Kusumawardani mengatakan rencana menjadikan Pedulilindungi sebagai super apps masih dalam tahap penilaian. “Kami masih melakukan assessment. Yang pasti rencananya ke aplikasi kesehatan masyarakat yang serba bisa,” ujar Karina di sela-sela pertemuan Digital Economy Working Group (DEWG) yang keempat di Nusa Dua, Bali, Rabu (31/8).
Terdapat beberapa fitur baru PeduliLindungi. Salah satunya, sertifikat vaksin internasional dalam format Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Eropa untuk memudahkan warga negara Indonesia (WNI) yang ingin ke luar negeri dan warga negara asing (WNA) yang ingin masuk ke Indonesia.
Kemudian, ada juga fitur grup check in, untuk memudahkan orang tua yang tidak memiliki ponsel agar tetap bisa masuk ke mal atau pusat perbelanjaan. Selain itu, terdapat fitur imunisasi anak yang terkoneksi oleh Pedulilindungi milik orang tuanya.
"Data imunisasinya bisa muncul (di PeduliLindungi), menggantikan buku kesehatan untuk anak. Imunisasi kan biasanya ada tempelan stiker vaksin di bukunya, sekarang kita digitalisasi,” ujar Karina.
Fitur baru lainnya yakni integrasi PeduliLindungi dengan platform SATUSEHAT yang bersifat personal. Nantinya, setiap pengguna bisa memantau kesehatannya melalui aplikasi kesehatan yang memiliki fungsi sebagai pencatatan medis digital.
Penggunaan data rekam medis ini berdasarkan persetujuan pengguna PeduliLindungi. Tujuannya untuk memudahkan perawatan pasien antar rumah sakit yang berbeda. Nantinya data rekam medis di SatuSehat akan terintegrasi dalam PeduliLindungi.
"Kita tidak perlu mengulang diagnosis atau penjelasan ke dokter, dan kita tidak usah menarik berkas medis untuk dibawa ke rumah sakit yang lain, targetnya akan ada tampilan baru pada November,” ujar dia.