Marak Kebocoran Data di Indonesia, Ahli IT Akui BSSN Kekurangan Dana

Muhammad Zaenuddin|Katadata
Ilustrasi kebocoran data
Penulis: Lenny Septiani
9/9/2022, 13.55 WIB
  1. Asistensi dan pendampingan identifikasi celah kerawanan dan penanganan insiden
  2. Peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) pengelola siber entitas dengan memberikan pelatihan
  3. Literasi dan edukasi

Pemerintah memang memangkas anggaran BSSN 60% menjadi hanya Rp 554,6 miliar tahun ini. Nilainya menurun dibandingkan tahun lalu Rp 1,39 triliun.

Ketua MPR sekaligus Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan, dan Keamanan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Bambang Soesatyo mengatakan, BSSN membutuhkan tambahan anggaran.

Sebab, ada 1,6 miliar anomali lalu lintas (traffic) atau serangan siber. Perbandingan anggaran BSSN tahun ini dan tahun lalu, sebagai berikut:

 

BSSN pun mengajukan anggaran Rp 1 triliun tahun depan. Rinciannya yakni:

  • Pengembangan pusat data tertentu sebagai rekam cadang elektronik sekitar Rp 699 miliar
  • Penguatan Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) butuh tambahan Rp 49 miliar
  • Menambah slot yang ada di provider Rp 200 miliar
  • Pengembangan politeknik siber Rp 155 miliar
  • Kebutuhan literasi, perundang-undangan dan kesadaran hukum ketahanan siber Rp1 Miliar
Halaman:
Reporter: Lenny Septiani