Aplikasi Wonder – AI Art Banyak Diunduh, Data Pribadi Bisa Tersebar

Play Store
Aplikasi Wonder - AI Art
Penulis: Lenny Septiani
27/9/2022, 17.18 WIB

Aplikasi Wonder – AI Art Generator diunduh satu juta kali di Google Play Store. Padahal, perangkat lunak (software) ini mengambil data pribadi pengguna dan dapat menyebarkannya kepada pihak ketiga.

Platform itu memungkinkan pengguna membuat konten gambar dengan beragam fitur. Gambar ini juga bisa dikombinasikan dengan teks.

“Aplikasi ini dapat membagikan jenis data pribadi kepada pihak ketiga,” kata pengembang aplikasi Wonder – AI Art Generator di laman Google Play Store, Selasa (27/9).

Data pribadi yang dimaksud yakni:

  1. Lokasi
  2. Info pribadi (nama, alamat email, dan ID pengguna)
  3. Info keuangan (histori pembelian)
  4. Aktivitas aplikasi (interaksi aplikasi, histori penelusuran dalam aplikasi, dan konten buatan pengguna lainnya),
  5. Info dan performa aplikasi (log eror dan diagnostik)
  6. ID perangkat atau lainnya

“Data tidak dienkripsi,” demikian dikutip. “Data tidak dapat dihapus.”

Enkripsi adalah proses teknis yang mengonversikan informasi menjadi kode rahasia. Dengan begitu, data yang pengguna kirim atau terima tidak dapat dilihat oleh pihak lain, kecuali untuk keperluan penyelidikan.

Aplikasi Wonder – AI Art mendapatkan rating 3,7. “Sangat bagus untuk versi gratis. Versi berbayarnya cukup murah dibandingkan aplikasi sejenis,” kata salah satu pengguna Kukuh Syafrudin di kolom komentar Google Play Store.

Ada juga pengguna yang mengeluhkan aplikasi Wonder – AI Art Generator. “Masa harus bayar hanya untuk membuat seni?” kata Ariq Alfatih.

Pendiri Drone Emprit dan Media Kernels Indonesia Ismail Fahmi mengatakan, banyak pengguna yang tergiur dengan fitur yang dijanjikan. “Biasanya asal mengunduh aplikasi,” kata dia melalui Twitter

Ismail menyarankan masyarakat untuk membiasakan diri membaca data yang dikumpulkan oleh pengembang dan aspek keamanan datanya sebelum mengunduh aplikasi. “Developer sudah jujur akan ambil banyak data pribadi anda,” katanya.

Berdasarkan riset Katadata Insights Center (KIC) serta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), literasi digital di Indonesia naik dari 3,46 pada 2020 menjadi 3,49 tahun lalu. Indeks 3,49 merupakan kategori sedang.

Namun, indeks terkait keamanan digital di dalamnya, turun. Rinciannya sebagai berikut;


Reporter: Lenny Septiani