Ada Perang Harga, Tarif Internet Indonesia Termurah dari 211 Negara

ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/foc.
Warga menggunakan layanan wifi gratis di objek wisata Karangsong, Indramayu, Jawa Barat, Jumat (29/7/2022).
26/10/2022, 08.42 WIB

Menurutnya, yang membedakan pada persaingan di sektor ini adalah capex perusahaan. "Yang capexnya pas pasan bisa berkembang di daerahnya. kalau memang dia bisa menjaga loyalitas konsumen," ujarnya. 

Data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada 2022 menunjukkan 210 juta orang Indonesia merupakan pengguna internet. Namun, hanya 14,5% yang memiliki fasilitas fixed broadband.

Hal ini menunjukkan potensi bisnis fixed broadband masih besar. Begitu juga persaingan antar para penyedia layanan internet fixed broadband juga semakin ketat.

Arif mengatakan sebagian besar rumah tangga Indonesia sudah atau akan segera memiliki akses ke penyedia layanan fixed broadband  yang cepat dan andal. Sehingga membuat kompetisi penyedia jaringan internet bahkan tidak hanya di Pulau Jawa.

“Kompetisi sudah meluas sampai ke luar Pulau Jawa, dengan semakin banyaknya peralihan aktivitas masyarakat dari offline ke online,” kata Arif.

“Meski demikian, perang harga layanan Fixed Broadband masih dalam batas wajar dan APJII sangat mendukung agar pemerintah terus mengawasi dan menjaga iklim kompetisi bisnis FBB yang sehat,"ujarnya lagi.

 Berdasarkan hasil survei yang dilakukan APJII, Indihome menjadi operator fixed broadband yang paling banyak digunakan (67,54%). Diikuti oleh operator lainnya seperti First Media (3,88%), MNC Vision (2,88%), IConnect (2,24%), BizNet (1,54%), dan Oxygen (1,04%).

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani