Email tersebut juga menjelaskan bahwa manajer dapat dipecat jika mengizinkan karyawan bekerja dari jarak jauh tanpa bukti pekerjaan dari karyawan tersebut.

Sumber yang mengetahui masalah ini mengatakan bahwa Musk meminta beberapa insinyur top yang mengundurkan diri untuk mempertimbangkan tetap bertahan.

Pengunduran diri karyawan mempengaruhi bagian penting dari operasi teknik perusahaan. “Seluruh tim yang mewakili infrastruktur kritis secara sukarela meninggalkan perusahaan, meninggalkan perusahaan dalam risiko serius untuk dapat pulih,” kata karyawan tersebut.

Namun, banyak yang meninggalkan Twitter karena tidak merasa perlu untuk tetap bertahan. Mereka yang bertahan karena alasan tertentu, seperti Twitter bersesia mensponsori visa AS mereka.

“Kami adalah profesional yang terampil dengan banyak pilihan, jadi Musk tidak memberi kami alasan untuk tetap tinggal dan banyak yang pergi,” tulis mereka.

Dalam unggahan Twitternya, Director of Product Management Twitter Esther Crawford mengatakan kepada semua Tweeps yang memutuskan untuk mengundurkan diri. Ia berkata, “terima kasih telah menjadi rekan tim yang luar biasa melalui suka dan duka.”

“Aku tidak sabar untuk melihat apa yang kamu lakukan selanjutnya,” ujarnya.

Setelah Elon Musk resmi membeli Twitter dengan harga US$ 44 miliar pada akhir Oktober, ia memecat tiga petinggi Twitter dan memecat sekitar 3.700 karyawan.

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani