Anak usaha raksasa teknologi Alibaba, ANT Group membagikan kurikulumnya dalam memberi pengajaran kepada talenta untuk transformasi digital khususnya fintech di Indonesia. Kurikulum tersebut merupakan bagian dari program perusahaan 10 x 10.000.
Program 10 x 10.000 dimulai pada 2018 di Bali yang bekerja sama dengan International Finance Corporation (IFC). Program yang memberikan pelatihan terbuka yang memungkinkan peserta didik menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi digital.
“Kami namakan 10 x 10.000 itu adalah kami ingin membangun 1000 pemimpin baru setiap tahun dalam setelah 10 tahun ke depan,” kata Director International Public Policy and Government Affairs ANT Group Yifan Zhang dalam Media Clinic bersama ANT Group: Importance of Digital Talent to Support Economic Recovery, Jumat (2/12).
Ia menyatakan bahwa setelah empat tahun diluncurkan khususnya selama pandemi, “kami melihat ini semakin penting untuk dilakukan dan ini membantu kami untuk bangun kembali setelah pandemi.”
Melalui program ini, perusahaan ingin membawa para pengajar yang merupakan pekerja profesional dengan pengalaman tiga tahun di bidang yang terkait dengan ekonomi fintech.
Platform 10 x 10.000 dibuat sebagai platform terbuka dengan Mitra Global untuk menyiapkan program. “Tanpa mitra-mitra ini kami tidak mungkin bisa membuat kontennya menarik. Jadi kami juga tidak dapat mempunyai jangkauan internasional,” ujar Yifan.
Di Indonesia, perusahaan bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). “Kominfo sudah membantu kami untuk memahami apa yang dibutuhkan oleh pasar lokal,” katanya.
Dalam proses pembelajarannya, Yifan mengatakan tidak hanya bergantung kepada para pakar di Alibaba tapi juga dari seluruh dunia secara global.
“Di Indonesia kami juga melibatkan orang Indonesia sebagai pelatih kami,” kata dia. Salah satu pengajarnya seperti CEO DANA Indonesia Vince Iswara.
Yifan menjelaskan kurikulum pembelajarannya dari 10 x 10.000 “Flex” yang bermitra dengan Kominfo. Program ini pada dasarnya untuk orang yang belum dapatkan latar belakang teknologi dan akan mendapatkan update tentang gagasan-gagasan teknologi fintech.
Adapun, kurikulum pembelajarannya diberikan dalam tiga bagian, yakni:
1. Mindset
Yifan menjelaskan bahwa kurikulum Mindset merupakan gambaran luas tentang apa yang dimaksudkan dengan fintech. Itu terkait mengenai peranan inklusi fintech untuk Asia, dan masa depannya di kawasan Asia. Kurikulum Mindset akan disampaikan oleh para ahli dari Asia dan ANT Group.
2. Knowledge
Kurikulum satu ini berupa pengetahuan terkait teknologi di balik fintech. Instruktur akan memberikan overview tentang teknologi di balik fintech.
“Mengambil teknologi yang paling penting dan paling terbaru dalam era kita untuk lebih jauh lagi melakukan analisis,” ujarnya. Selain itu juga memperlihatkan hal yang perlu diketahui seperti blokchain dan artificial intelligence (AI).
3. Skill
Melalui kurikulum ini, Yifan berupaya untuk membantu para peserta dalam mempraktikan skill bisnisnya. Caranya dengan mengundang penemu atau CEO dari fintech Dana untuk memahami Kerangka kerja yang bisa dimiliki dalam menggunakan teknologi untuk memperluas bisnis. Selain itu juga untuk meningkatkan keterampilan peserta.
Selain petinggi Dana, Yifan mengatakan perusahaan juga mengundang CEO TnG Digital untuk memberikan penjelasan dalam merancang bisnis. “Setelah semua program selesai, peserta dapat meminta sertifikat,” jelasnya.
Dengan tiga bagian dalam kurikulumnya, Yifan mengatakan dirinya percaya akan membantu pembelajaran peserta dan mendapatkan pengalaman luar biasa setelah lulus. Pada 2021, melalui program ini juga, ANT Group telah berhasil meluluskan 1.067 pelajar dan menerima sertifikat.