Seperti AI Bard Google, Chatbot Bing Microsoft Juga Beri Jawaban Salah

Microsoft, Google, dan OpenAI
Logo Bing, Chrome, dan ChatGPT
Penulis: Lenny Septiani
Editor: Yuliawati
17/2/2023, 19.09 WIB

Perusahaan menyatakan sedang mempertimbangkan untuk menambahkan alat untuk “menyegarkan konteks atau memulai dari awal”.

Microsoft menjelaskan bahwa Chatbot kadang-kadang mencoba untuk menanggapi atau mencerminkan nada yang diminta untuk memberikan tanggapan yang dapat mengarah pada gaya yang tidak diinginkan.

Menurut perusahaan, ini adalah skenario non-sepele yang membutuhkan banyak dorongan. Sehingga sebagian besar dari pengguna tidak akan mengalaminya, “tetapi kami sedang mencari cara untuk memberi Anda kontrol yang lebih baik.”

Beberapa pakar AI telah memperingatkan bahwa model bahasa besar memiliki masalah termasuk “halusinasi”. Yang berarti perangkat lunak dapat mengarang bahkan dikhawatirkan dapat membodohi manusia agar percaya bahwa ‘chatbot’ itu hidup atau mendorong mereka untuk menyakiti diri sendiri atau orang lain.

Berdasarkan survey Monmouth University, hanya 9% orang Amerika yang percaya bahwa AI akan lebih bermanfaat daripada merugikan.

Sebelumnya, valuasi Google anjlok sekitar US$ 170 miliar atau setara Rp 2.562 triliun setelah Bard AI salah menjawab. Padahal raksasa teknologi ini ingin menyaingi ChatGPT melalui Apprentice Bard.

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani