Elon Musk dan Pejabat PBB: AI Seperti ChatGPT Berisiko Besar soal HAM

Voicebot.ai
Ilustrasi robot AI
Penulis: Desy Setyowati
19/2/2023, 11.42 WIB

Sebelumnya, Elon Musk juga mengatakan bahwa AI seperti ChatGPT bisa menjadi risiko terbesar di masa depan. Padahal, ia merupakan salah satu pendiri OpenAI yakni pengembang (developer) ChatGPT.

“Salah satu risiko terbesar bagi masa depan peradaban adalah AI,” kata Elon Musk kepada peserta World Government Summit di Dubai, Uni Emirat Arab, dikutip dari CNBC Internasional, Kamis (16/2).

Ia mengatakan bahwa teknologi AI membawa dampak positif dan negatif. “Dengan (kehadiran AI) itu datanglah bahaya besar,” tambah dia.

CEO Tesla, SpaceX, sekaligus Twitter itu membagikan pandangannya tentang bagaimana dia melihat teknologi berkembang 10 tahun dari sekarang. “ChatGPT telah mengilustrasikan kepada orang-orang betapa canggihnya AI," ujar Elon Musk.

Namun mobil, pesawat terbang, dan obat-obatan harus mematuhi standar keamanan regulasi. Sedangkan AI belum memiliki aturan atau regulasi untuk mengendalikan perkembangannya. "Terus terang, saya pikir kita perlu mengatur keamanan AI,” kata Musk.

Menurutnya, AI memiliki risiko yang lebih besar bagi masyarakat daripada mobil atau pesawat atau obat-obatan. “Peraturan mungkin sedikit memperlambat AI, tapi saya pikir itu mungkin juga hal yang baik," ujarnya.

Pada Maret 2018, Elon Musk telah memperingatkan tentang bahaya pengembangan AI yang tidak terbatas. Ia mengatakan kecerdasan buatan jauh lebih berbahaya daripada hulu ledak nuklir.

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani