Pendapatan Induk Facebook Akhirnya Naik ‘Dibantu’ Perusahaan Cina

Boston University
Induk Facebook, Meta
Penulis: Desy Setyowati
27/4/2023, 10.38 WIB

Penjualan induk Facebook, Meta akhirnya tumbuh pada kuartal I setelah tiga kuartal sebelumnya turun. Hal ini berkat perusahaan Cina.

“Pendapatan Meta naik 3% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi US$ 28,6 miliar, mengalahkan prediksi analis yang memperkirakan kembali turun,” demikian dikutip dari CNBC Internasional, Kamis (27/4).

Rincian kinerja induk Facebook, Meta selama Januari – Maret sebagai berikut:

  • Laba bersih turun 24% menjadi US$ 5,7 miliar
  • Rugi unit metaverse, Reality Labs US$ 3,99 miliar
  • Pendapatan naik 3% menjadi US$ 28,65 miliar di atas perkiraan analis US$ 27,67 miliar
  • Pendapatan iklan US$ 28,1 miliar
  • Pendapatan family of Apps seperti Facebook, Instagram dan WhatsApp US$ 28,3 miliar
  • Pendapatan unit Reality Labs US$ 339 juta
  • Jumlah karyawan turun 1% menjadi 77.114

Berkat pendapatan yang tumbuh tersebut, harga saham Meta naik 12%. Kapitalisasi pasar perusahaan pun naik lebih dari US$ 50 miliar.

Chief financial officer Meta Susan Li menyampaikan ada peningkatan penjualan iklan dari perusahaan Cina. “Kami melihat percepatan di antara pengiklan di Cina yang menargetkan pengguna dan pasar (di negara) lain, yang kami yakini sebagian karena penurunan biaya pengiriman dan pelonggaran kebijakan Covid-19,” ujarnya.

Dengan kata lain, perusahaan Cina menghabiskan banyak uang selama Januari - Maret untuk iklan di Facebook, Instagram dan lainnya guna menyasar konsumen yang tinggal di luar negeri.

Sementara itu, unit bisnis metaverse yakni Reality Labs terus mencatatkan kerugian. CEO Meta Mark Zuckerberg tidak memberikan tanda-tanda untuk memperlambat pengeluaran di metaverse.

Di satu sisi, induk Facebookitu berkompetisi dengan raksasa teknologi lainnya di bidang kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) generatif

Sejak perusahaan meluncurkan Reels untuk menyaingi TikTok, rekomendasi berbasis AI milik Meta telah meningkatkan waktu yang dihabiskan di Instagram 24%.

Mark Zuckerberg mengatakan Meta sedang mengerjakan fitur-fitur baru bertenaga AI seperti 'alat pembuatan visual' untuk Instagram, dan 'agen AI' untuk perpesanan bisnis di WhatsApp.

Dia juga mengatakan perusahaan bermaksud untuk menggunakan AI generatif untuk membantu merek membuat iklan yang lebih dipersonalisasi dengan cepat dan mudah. Itu terjadi karena Meta menghadapi tantangan dalam menargetkan dan mengukur kampanye iklan setelah perubahan privasi oleh Apple.

Secara keseluruhan, Mark Zuckerberg mengatakan bahwa mengembangkan infrastruktur AI Meta telah menjadi pendorong utama dari peningkatan belanja modal selama beberapa tahun terakhir.

"Kami tidak lagi ketinggalan membangun infrastruktur AI, dan sebaliknya, kami sekarang memiliki kapasitas untuk melakukan pekerjaan terkemuka di ruang ini dalam skala besar," kata Mark Zuckerberg.

Terlepas dari fokus pada AI, Mark Zuckerberg menegaskan kembali komitmennya untuk membangun metaverse digital yang dipenuhi avatar.