Ahli IT Bagikan Tips Agar Terhindar Penipuan Online

Katadata
Ilustrasi penipuan online
Penulis: Lenny Septiani
Editor: Lavinda
15/5/2023, 18.08 WIB

Alfons mengatakan bahwa jenis password kata sandi saat ini adalah perlindungan yang sudah obsolete atau kuno dan sudah tidak bisa melindungi dengan efektif. Tak jarang masyarakat yang menggunakan password yang sama untuk berbagai layanan.

Contoh kasus berbahaya saat ini banyak yang bisa mencuri password atau bank yang ceroboh tidak menyimpan kredensial nasabah dengan baik yang mengakibatkan kebocoran data nasabah yang dapat termasuk password internet banking, mobile banking, hingga PIN ATM. 

Sehingga dengan password satu kali pakai dengan Two Factor Authentication (TFA) bisa lebih mengamankan. Namun, penggunaan TFA sedikit lebih repot karena tidak dapat aktif secara otomatis.

“Misal mau login ke Gmail, Facebook, Instagram, anda harus aktifkan itu karena anda harus pairing dengan Google Authenticator,” ujarnya.

Berdasarkan studi CfDS UGM terhadap 1.700 responden di 34 provinsi pada Agustus, sebanyak 66,6% pernah menjadi korban penipuan online. Rincian modusnya sebagai berikut: 

- 36,9% berkedok hadiah

- 33,8% mengirim tautan (link)

- 29,4% penipuan jual beli seperti di Instagram dan lainnya 

- 27,4% melalui situs web atau aplikasi palsu 

- 26,5% penipuan berkedok krisis keluarga

Sarana yang paling banyak digunakan untuk penipuan online sebagai berikut:

- Jaringan seluler (SMS/panggilan telepon) 64,1% 

- Media sosial 12,3% 

- Aplikasi percakapan 9,1% 

- Situs web 8,9%

- Email 3,8%

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani