Sekitar 2.000 pengemudi ojek online alias ojol Gojek, Grab, Maxim, dan ShopeeFood berdemo di kisaran Patung Kuda, Jakarta Pusat, Kamis (29/8). TransJakarta pun menambah jumlah armada untuk mengantisipasi penumpukan penumpang.
Polisi memblokade Jalan Merdeka Barat sekitar pukul 11.30 WIB imbas aksi komunitas ojek online alias ojol. Di lokasi, nampak blokade beton lengkap dengan kawat jerat menutupi Jalan Merdeka Barat yang mengarah ke Jalan Majapahit.
Di balik blokade tersebut, sejumlah personel polisi lengkap dengan kendaraan taktis bersiaga. Sekitar pukul 12.30 WIB, komunitas ojol mulai memadati area Patung Kuda.
Jalan Merdeka Barat dari arah Jalan Merdeka Utara masih dibuka dan berjalan normal. Adapun dengan diblokadenya Jalan Merdeka Barat, arus lalu lintas dialihkan ke Jalan Merdeka Selatan.
PT Transportasi Jakarta atau TransJakarta menyiapkan berbagai langkah antisipasi untuk masyarakat yang terkena dampak demo ojek online dan kurir seluruh Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi alias Jabodetabek pada Kamis (29/8).
“Untuk pelayanan ke masyarakat harus stand by dalam kondisi apapun. Apalagi kalau penyedia yang lain tidak menyediakan pelayanan pastinya menjadi tanggung jawab kita untuk menyediakan lebih dari yang biasanya,” ujar Direktur Operasional dan Keselamatan, Daud Joseph di Jakarta, Kamis.
Untuk memastikan hal tersebut, TransJakarta telah menyiapkan beberapa langkah antisipasi salah satunya mempercepat waktu kedatangan bus alias headway untuk meminimalisir terjadinya penumpukan pelanggan di halte. Selain itu, TransJakarta siap menyiagakan armada bus cadangan apabila dibutuhkan.
“Kami masih punya cadangan armada 10%. Bisanya kami gunakan untuk perawatan dan perbaikan, maintenance di bengkel. Tapi kalau dengan kondisi seperti ini kita bisa keluarkan semua,” kata Joseph.
Dengan cadangan 10% itu lanjut Joseph, diharapkan kekosongan terkait layanan transportasi bisa ditangani dengan baik. Selain itu, TransJakarta juga akan menunda implementasi split shift atau pengendapan bus setelah lewat jam sibuk pagi hari.
“Pada jam-jam off peak bisanya di jam 09.00 - 16.00 WIB bisanya bus-bus itu kita pulangkan (split). Kalau aksi penyampaian pendapat berlangsung di jam-jam itu, pastinya tidak akan kita lakukan penundaan split untuk memastikan layanan tetap tersedia,” ujar Joseph.