Brasil Luncurkan Program Rp 3,1 T di COP28 untuk Pulihkan Hutan Amazon

ANTARA FOTO/REUTERS/Nacho Doce
Foto udara hutan Amazon di Brasil.
Penulis: Happy Fajrian
3/12/2023, 08.46 WIB

Bank Pembangunan Nasional Brasil (BNDES) meluncurkan program untuk memulihkan hutan amazon dari deforestasi dan degradasi lahan seluas 60.000 km persegi pada tahun 2030.

Pada KTT iklim PBB COP28 di Dubai, BNDES mengumumkan program Arc of Restoration dengan pendanaan hingga 1 miliar reais atau sekitar US$ 205 juta (sekitar Rp 3,1 triliun) hingga 2024. Program ini juga akan berupaya menangkap 1,65 miliar ton karbon dari atmosfer pada 2030.

Hutan Amazon sangat penting untuk mengendalikan perubahan iklim karena banyaknya karbon yang diserap oleh pohon-pohon yang menyebabkan pemanasan global dan merupakan rumah bagi banyak spesies unik dan terancam punah.

“Menghindari deforestasi bukan lagi jawaban terhadap krisis iklim. Kita harus lebih ambisius,” kata Presiden BNDES Aloizio Mercadante dalam pernyataan persnya, dikutip dari Reuters pada Minggu (3/12).

“Mari kita melakukan reboisasi agar hutan bisa beregenerasi. Ini adalah jawaban termurah dan tercepat terhadap krisis iklim karena hutan menangkap karbon dan menyimpannya,” kata Mercadante menambahkan.

Program BNDES akan mengeluarkan dana awal sebesar 450 juta reais, sekitar US$ 91 juta atau Rp 1,41 triliun tahun ini. Perundingan utama iklim Brasil mengatakan dalam sebuah wawancara bulan lalu bahwa negara tersebut berencana meluncurkan inisiatif restorasi besar-besaran, tanpa memberikan rinciannya.

“Ini adalah proyek yang sangat ambisius,” kata ilmuwan sistem bumi Carlos Nobre di Universitas Sao Paulo, yang pertama kali mengusulkan konsep Arc of Restoration, dalam sebuah wawancara.

“Proyek ini dilaksanakan sekarang karena Amazon hampir tidak bisa kembali lagi, jadi ini adalah inisiatif yang sangat penting, mendesak dan inovatif,” katanya.

Nobre dianggap sebagai bapak baptis teori yang memperingatkan bahwa penggundulan hutan dan perubahan iklim dapat mendorong hutan melewati titik kritis ketika hutan tersebut akan mati dan menjadi sabana yang terdegradasi.

Dia mengatakan awal tahun ini bahwa memulihkan sekitar 700.000 km persegi Amazon akan membantu menghindari titik kritis tersebut, dengan hampir separuh wilayah tersebut memerlukan penanaman kembali secara aktif. Dia memperkirakan total biaya setidaknya US$ 20 miliar.

Meskipun para ilmuwan sepakat bahwa hutan harus direstorasi untuk memenuhi target iklim yang paling ambisius, upaya-upaya tersebut dalam praktiknya sering kali dihadapkan pada kurangnya pendanaan, tantangan teknis, dan penjahat yang berupaya mengambil keuntungan dari hutan.