Jutaan orang Amerika Serikat (AS) terbangun karena salju, hujan yang membekukan, dan suhu yang sangat dingin ketika badai Arktik mencengkeram sebagian besar wilayah AS, pada Selasa (17/1). Badai ini mengakhiri paceklik salju yang terjadi selama hampir dua tahun di New York City dan membuat sebagian besar wilayah Barat membeku.
Suhu dingin yang memecahkan rekor diperkirakan akan terjadi di seluruh Pegunungan Rocky, Great Plains, dan Midwest, dengan suhu angin lebih rendah dari minus 34 derajat Celcius. Suhu terendah di AS pada Selasa pagi adalah -38C di kota kecil Briggsdale, Colorado, yang berpenduduk 134 orang.
"Itu gila," kata Katie Sizemore, seorang barista di Blue Mug Coffee Bar di Greeley, Colorado, saat diberitahu bahwa ia berada di dekat tempat terdingin di Amerika, seperti dikutip Reuters.
Greeley, sekitar 50 km di selatan Briggsdale, memiliki suhu sekitar 13 derajat lebih hangat daripada tetangganya di utara. Namun, Sizemore mengatakan bahwa penduduk setempat tetap bersiap-siap untuk menghadapi suhu dingin dengan mengenakan pakaian berlapis-lapis dan menyalakan penghangat ruangan. "Kami tidak keluar rumah dalam waktu yang lama," katanya.
Di New York City, penduduk terbangun dan melihat keajaiban musim dingin di luar jendela mereka. Central Park di Manhattan tertutup oleh salju 3,6 cm, pada Selasa (17/1) pagi. Turunnya salju mengakhiri "kemarau salju" selama 701 hari terakhir.
Dalam semalam, salju turun setinggi 10 hingga 13 cm di Washington, D.C., sedangkan di Baltimore dan Philadelphia salju turun sebanyak 5 hingga 8 cm.
Hujan salju sebanyak 5 hingga 10 cm diperkirakan terjadi di seluruh New England dan meluas ke negara bagian New York, sebelum penangguhan singkat pada pertengahan minggu akibat cuaca yang sangat dingin.
Buffalo, New York, mencatat hujan salju setinggi 30 hingga 91 cm dalam semalam. Layanan cuaca mengeluarkan peringatan salju "efek danau" akan terjadi Selasa untuk sebagian besar wilayah barat New York. Peringatan ini akan tetap berlaku hingga Kamis malam.
Hujan salju "efek danau" merupakan hal yang biasa terjadi di New York bagian barat pada musim dingin, ketika air yang tidak membeku di Great Lakes bercampur dengan udara dingin di atmosfer bagian atas. Alhasil, membentuk awan yang dengan cepat menghasilkan salju.
Bob Oravec dari Pusat Prediksi Cuaca di College Park, Maryland mengatakan salju juga menyelimuti Appalachian dan North Carolina Barat. Sementara itu, dengan negara-negara bagian Selatan mengalami hawa dingin yang tidak biasa.
Nashville, Tennessee, yang biasanya tidak mengalami banyak salju tebal, mencatat salju setinggi 15 hingga 20 cm. Warga Mobile, Alabama terbangun oleh hujan yang membekukan dan suhu -0,5C yang jarang terjadi.
Cuaca Buruk dan Pemadaman Listrik
Secara nasional, setidaknya lima orang telah meninggal dunia akibat cuaca buruk di AS sejak akhir pekan lalu. Ini termasuk dua orang yang mengalami hipotermia dalam beberapa hari terakhir di Oregon.
Serangkaian pemadaman listrik besar akhir pekan ini sebagian besar telah diperbaiki, tetapi lebih dari 50.000 pelanggan tidak mendapatkan aliran listrik di Oregon pada Selasa pagi. Data PowerOutage.us menunjukkan puluhan ribu orang berada dalam kegelapan di Lousiana, Texas, dan Alabama.
Operator jaringan listrik Texas meminta penduduk negara bagian tersebut untuk menghemat listrik karena tingginya permintaan di tengah badai musim dingin.
Lebih dari 3.000 penerbangan dari, ke, atau di dalam Amerika Serikat dibatalkan atau ditunda. FlightAware.com menyebut Bandara George Bush Intercontinental Houston dan Bandara LaGuardia di New York mengalami beberapa gangguan terburuk akibat badai dan cuaca buruk.