Penasihat senior Gedung Putih John Podesta akan menggantikan John Kerry sebagai diplomat perubahan iklim Amerika Serikat. Kerry, seorang mantan senator dan menteri luar negeri yang selama beberapa dekade terlibat dalam kebijakan iklim global, mengumumkan pada awal bulan ini bahwa ia akan mengundurkan diri dari peran diplomatik untuk bekerja pada kampanye pemilihan kembali Presiden Joe Biden.
Podesta, 75 tahun, telah melayani beberapa presiden AS dari Partai Demokrat, termasuk sebagai kepala staf Gedung Putih untuk Bill Clinton dan sebagai penasihat untuk Barack Obama. Dia adalah ketua tim sukses mantan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton dalam pencalonan presiden tahun 2016. Saat ini Podesta mengawasi implementasi undang-undang iklim pemerintahan Biden, Inflation Reduction Act.
"Menteri Kerry telah menempatkan AS kembali dalam kepemimpinan di bidang iklim di seluruh dunia. Kami akan menjaga momentum yang telah dibangun Kerry," ujar Podesta dalam sebuah wawancara dengan Washington Post, pada Rabu (31/1).
Menurut laporan Reuters, Podesta mengambil alih jabatan tersebut setelah pertemuan iklim COP28 di Dubai menghasilkan kesepakatan global bagi negara-negara untuk beralih dari bahan bakar fosil. Kesepakatan itu dicapai pada saat AS menjadi produsen minyak dan gas alam terbesar di dunia.
Pekan lalu, Biden menghentikan sementara persetujuan untuk permohonan yang tertunda dan yang akan datang untuk mengekspor gas alam cair (LNG) dari proyek-proyek baru. Langkah ini dipuji oleh para aktivis keadilan iklim dan lingkungan, yang sebelumnya mengkritik pemerintah karena menyetujui proyek pengeboran minyak kontroversial di Alaska.
"Podesta perlu mengambil alih tongkat estafet dari Kerry dan memimpin AS dalam sebuah percepatan untuk mengakhiri ekspansi minyak dan gas selagi kita masih memiliki waktu untuk mencegah bencana iklim yang terburuk," ujar Jean Su, direktur keadilan energi di Pusat Keanekaragaman Hayati, dalam sebuah pernyataan tertulis yang dikutip Reuters.
Podesta membawa pengalaman puluhan tahun - dan hubungan dekat dengan para diplomat iklim di Tiongkok - ke dalam peran tersebut. Kerry dan Podesta memiliki hubungan yang hangat dan sudah berlangsung lama dengan mantan utusan iklim Tiongkok, Xie Zhenhua, yang mengundurkan diri dari perannya setelah COP28.
Peran Sentral Diplomat Iklim
Podesta memainkan peran sentral bersama Kerry dan mantan utusan iklim AS Todd Stern dalam menengahi perjanjian bilateral AS-Tiongkok mengenai perubahan iklim yang pertama di tahun 2014, sebuah terobosan diplomatik yang dikreditkan untuk membuka jalan bagi perjanjian iklim Paris 2015.
"Dia akan membawa keahlian penting untuk pekerjaan yang akan datang, terutama dalam hal tantangan-tantangan yang membumi dalam mengimplementasikan COP28," ujar Kerry dalam sebuah pernyataan, Rabu (31/1).
Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan bahwa Podesta akan mengambil peran sebagai penasihat senior presiden untuk kebijakan iklim internasional sambil terus bekerja dengan sebuah tim yang mengimplementasikan Undang-Undang Pengurangan Inflasi. Peran tersebut tidak memerlukan persetujuan dari Senat.