Ekosistem Laut Terancam, Sampah Plastik Diprediksi Naik 3 Kali Lipat

ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/YU
Warga berjalan diatas tumpukkan sampah plastik di Pantai Labuan, pandeglang, Banten, Selasa (12/12/2023). Kementerian Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) melalui PP Nomor 83 Tahun 2018 tentang Penanganan Sampah Laut menargetkan pengurangan sampah laut dapat mencapai 70 persen pada 2025.
7/2/2024, 10.54 WIB

United Nations Environment Programme (UNEP) memprediksi jumlah sampah plastik yang masuk ke ekosistem laut akan meningkat hampir tiga kali lipat pada 2040, apabila tidak ada upaya untuk mencegah polusi tersebut.

Organisasi PBB tersebut mencatat jumlah polusi plastik sekitar 9-14 juta ton pada 2016. Jumlah sampah polusi plastik tersebut berpotensi mengalami lonjakan menjadi 23-27 juta ton pada 2040.

Pernyataan ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 KLHK, Rosa Vivien Ratnawati saat konferensi pers Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN), Selasa (6/2).

Rosa memaparkan ancaman polusi plastik tersebut menjadi perhatian global dengan disepakati nya United Nations Environment Assembly (UNEA) Resolution 5/14 End plastic pollution: Towards Internasional Legally Binding Instrument. 

Resolusi 5/14 memberi mandat kepada UNEP Executive Director untuk melaksanakan negosiasi dalam penyusunan instrumen yang mengikat secara hukum internasional (international legally binding instrument/ILBI) untuk menangani polusi plastik. Hal itu termasuk pada ekosistem laut.

Rosa mengatakan, HPSN 2024 merupakan momentum Indonesia untuk memperkuat posisi Pemerintah Indonesia ILBI. Ini juga merupakan kesiapan pemerintah Indonesia dalam melaksanakan komitmen Zero Waste Zero Emission 2050.

Selain itu, dia mengatakan, peringatan HPSN 2024 juga ditujukan untuk mendorong peran semua pihak baik pemerintah daerah, produsen dan masyarakat luas untuk mendukung pemenuhan target nasional dalam penurunan emisi gas rumah kaca dari sektor limbah dan sampah.

Rosa mengatakan, Peringatan HPSN 2024 diselenggarakan selama Februari dan Maret 2024 yang disebut Bulan Peduli Sampah Nasional 2024.

Rosa mengatakan momentum HPSN 2024 juga diharapkan Indonesia dapat mengatasi polusi plastik dengan cara produktif. Kegiatan utama dan puncak HPSN diselenggarakan langsung oleh KLHK bekerja sama dengan pihak lain di berbagai tempat.

Sementara kegiatan pendukung diselenggarakan pihak lain secara mandiri selama Februari dan Maret 2024 antara lain oleh Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, Produsen dan pelaku usaha lainnya, organisasi masyarakat sipil, komunitas, asosiasi, perguruan tinggi, mahasiswa, dan pelajar. 

Untuk diketahui setiap tanggal 21 Februari Indonesia memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN). Peringatan HPSN tahun 2024 ini akan mengangkat tema “Atasi Sampah Plastik dengan Cara Produktif”. 

Tema tersebut dilatarbelakangi dengan adanya persoalan sampah plastik yang masih terus menjadi persoalan serius baik secara nasional maupun internasional. Pencemaran sampah plastik saat ini telah menjadi isu global karena sifatnya yang transnasional dan lintas batas.




Reporter: Rena Laila Wuri