Kepala Staf Kepresidenan, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko menilai penjualan motor listrik belum tinggi karena masih ada tiga isu yang belum terselesaikan. Ketiga isu tersebut terkait jarak tempuh baterai, harga baterai, dan infrastruktur pengisian daya.

Dia mengatakan, rata-rata jarak tempuh motor listrik di Indonesia hanya 50-60 kilometer (KM). Sementara infrastruktur pengisian daya motor listrik belum memadai.

“Kalau ada warga di Tangerang mau ke Jakarta masih pikir-pikir,” kata Moeldoko saat mengunjungi Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024, di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Selasa (19/2).

Selain itu, ia mengatakan, baterai kendaraan listrik masih mahal. Pengisian daya baterai pun masih lama yaitu rata-rata 2,5 hingga 4 jam.

“Ketiga isu inilah yang menjadi hambatan orang-orang kita masih belum beralih ke sepeda motor listrik,” ucapnya.

Untuk menjawab isu tersebut, pemerintah berkomitmen untuk mendukung pengembangan tekonologi baterai yang lebih murah dan tahan lama. Pemerintah juga perlu memperluas infrastruktur pengisian daya di seluruh negeri.

Moeldoko mengatakan, pemerintah juga terus mendorong insentif untuk menarik minat konsumen membeli motor listrik, seperti subsidi dan keringananan pajak.

“Dengan upaya-upaya ini kita berharap kendaraan listrik menjadi pilihan utama masyarakat di masa depan,” ujar dia.

Halaman:
Reporter: Rena Laila Wuri