250 Spesies Terancam Punah di Samudra Hindia Perairan Indonesia

ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/hp.
Warga berada di sekitar bangkai hiu (Rhincodontidae) yang terdampar di Pantai Kampis, Pandeglang, Banten, Rabu (25/10/2023). Hiu paus sepanjang panjang sekitar sepuluh meter tersebut ditemukan mati terdampar di pantai itu sejak Selasa (25/10), akibat gelombang tinggi yang terjadi sekitar di perairan Samudera Hindia.
7/3/2024, 10.22 WIB

Sebanyak 250 spesies ditemukan  di wilayah perairan Samudra Hindia di Indonesia. Dua puluh tujuh di antaranya merupakan spesies baru.

Kepala Pusat Riset Bioindustri Laut dan Darat BRIN, Fahrurozi, mengatakan berbagai spesies baru ditemukan di Indonesia.

Sebelumnya, BRIN mencatat biodiversitas di wilayah Samudra Hindia bagian Indonesia sempat mengalami kekosongan informasi. Eksplorasi terakhir yang tercatat adalah Ekspedisi Sibolga yang dilakukan pada tahun 1899 hingga 1900.

Namun demikian, terjadinya fenomena perubahan iklim sangat berpengaruh terhadap biodiversitas biota laut.

Perubahan iklim mulai dari peningkatan suhu air laut hingga perubahan salinitas air laut sangat mempengaruhi bioindustri laut.

Kondisi itu mengakibatkan beberapa biota budidaya tidak dapat bertahan hidup atau produksinya menurun.

 "Tidak semua biota yang kita budidayakan mungkin dapat bertahan dengan kondisi sekarang. Ini merupakan isu global yang signifikan," kata Fahrurozi dilansir dari Antara, Kamis (7/3).

 Kepala Organisasi Riset Kebumian dan Maritim BRIN Ocky Karna Radjasa mengatakan masa depan Indonesia ada di kelautan karena sebanyak 77 persen wilayah negara ini adalah laut.

Halaman:
Reporter: Antara