Pemerintah telah menambah keterampilan yang mendukung pelestarian lingkungan atau green skills dalam program Kartu Prakerja. Setidaknya terdapat 14 green skills yang ada di program tersebut.
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari, mengatakan pihaknya terus berkomitmen untuk beradaptasi terhadap perkembangan pekerjaan yang dibutuhkan saat ini.
“Karena itu, pelatihan kita harus selalu relevan dan diperbarui sesuai dengan kemajuan zaman,” kata Denni saat membuka Webinar Go Green, Get Skilled: Menjawab Peluang Green Jobs secara daring, Selasa (19/3).
Dia mengatakan, keterampilan berkelanjutan tersebut di antaranya adalah sustainability reporting, carbon accounting, konversi motor listrik, mengolah limbah cair, pembuatan peptisida ramah lingkungan. Selain itu, terdapat juga pelatihan desain pakaian ramah lingkungan, serta teknik pemilahan dan pengolahan sampah.
Menurut Denni, keterampilan yang mendukung pelestarian lingkungan atau green skills menjadi penting dalam berbagai sektor industri di Indonesia. Apalagi Indonesia merupakan salah satu negara yang menandatangani beberapa persetujuan terkait isu perubahan iklim dan berkomiten untuk net zero emissions (NZE) di 2060 atau lebih cepat.
Diprediksi Buka 4,4 Juta Lapangan Kerja
Ia mengatakan, pekerjaan yang membutuhkan green skills diproyeksi membuka peluang hingga 4,4 juta orang sampai 2030.
“Inilah yang disebut sebagai kesempatan. Tetapi kesempatan ini bukan sekedar kesempatan,” kata Denni.
Denni mengatakan, Indonesia perlu segera mengambil peluang green jobs tersebut. Apabila kesempatan tersebut tidak bisa diambil, artinya kecepatan Indonesia untuk beradaptasi melambat. Hal ini akan berdampak kepada keberlanjutan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Untuk itu, Denni mengatakan, Bapennas telah mempublikasikan Peta Okupasi Nasional Green Jobs dalam Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Hingga Agustus 2022, pemetaan okupasi ini telah mengidentifikasi 191 okupasi green jobs.
Ia mengatakan, peta okupasi tersebut fokus pada lima green jobs yaitu, energi terbarukan, pertanian, manufaktur, konstruksi dan jasa, dan pariwisata. Dari lima sektor tersebut, semua pekerjaan yang tersedia membutuhkan green skill, seperti spesialis konsultasi konservasi alam, analis kebijakan energi, editor lingkungan, spesialis pertanian organik dan lain-lain.
Hal ini juga dikonfirmasi oleh LinkedIn dalam Global Green Skills Report 2023. Laporan tersebut menyatakan ada tiga green jobs yang paling dicari di Indonesia yaitu energi analis, agronomis, dan sustainability manager.
Direktur Ketenagakerjaan, Nur Hygiawati Rahayu mengatakan, green jobs memiliki peluang cukup besar sehingga sumber dayanya perlu diperhatikan. Ia mengatakan, perlu adanya kolaborasi antara stakeholder menangkap potensi ini dengan begitu dapat menggerakan ekonomi hijau.
Pemerintah sendiri telah mengeluarkan kebijakan-kebijakan untuk mendorong ekonomi hijau ini. Hal itu tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) sekarang 2025-2029.
"Ini yang kita kemudian dorong dari sisi demand industri dan dunia usaha lainnya untuk bisa menangkap peluang itu,” ucapnya.