Hutan Serap Lebih Sedikit Karbon, Target Iklim Uni Eropa Terancam Tak Tercapai
Pixabay
Kerusakan hutan Eropa akibat meningkatnya penebangan, kebakaran hutan, kekeringan, dan serangan hama mengurangi kemampuan Uni Eropa untuk menyerap karbon dioksida.
Kerusakan hutan Eropa akibat meningkatnya penebangan, kebakaran hutan, kekeringan, dan serangan hama mengurangi kemampuan Uni Eropa untuk menyerap karbon dioksida. Para ilmuwan menilai situasi ini akan membahayakan target emisi Uni Eropa.
Uni Eropa telah berkomitmen untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050. Target tersebut mencakup harapan bahwa hutan akan menyerap ratusan juta ton emisi CO2 dan menyimpannya di pohon dan tanah, untuk mengimbangi polusi dari industri.
Namun, asumsi itu kini diragukan. Menurut studi yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Gabungan Uni Eropa, jumlah rata-rata tahunan CO2 yang diserap hutan Eropa dari atmosfer pada periode 2020-2022, hampir sepertiga lebih rendah dibandingkan periode 2010-2014.
Catatan jurnal Nature memperlihatkan, pada periode selanjutnya, hutan menyerap sekitar 332 juta ton ekuivalen CO2 per tahun. Data terbaru dari negara-negara Uni Eropa justru menunjukkan penurunan yang lebih tajam.
"Tren ini, dikombinasikan dengan menurunnya ketahanan iklim hutan-hutan Eropa, menunjukkan bahwa target iklim Uni Eropa, yang bergantung pada peningkatan penyerapan karbon, mungkin terancam," tertulis dalam studi tersebut, seperti dikutip Reuters, Jumat (1/8).
Penurunan Tangkapan Emisi Sektor Hutan dan Lahan
Saat ini, sektor kehutanan dan lahan Eropa mengimbangi sekitar 6% emisi gas rumah kaca tahunan Uni Eropa. Angka ini kurang 2% dari jumlah yang dihitung Uni Eropa untuk memenuhi target iklim. Kesenjangan ini juga diperkirakan akan melebar pada tahun 2030.
Profesor Ekologi dan Ilmu Tanah di Polytechnic University of Madrid, Agustín Rubio Sánchez, mengatakan bahwa mengandalkan hutan untuk memenuhi target iklim hanyalah "angan-angan belaka".
"Hutan dapat membantu, tetapi tidak seharusnya hutan diberi kuota untuk menyeimbangkan budget karbon," ujar Sánchez kepada Reuters.
Temuan ini menjadi masalah politik rumit bagi pemerintah Uni Eropa, saat sedang merundingkan target iklim 2040 yang baru dan mengikat secara hukum. Target tersebut dirancang untuk menggunakan hutan guna mengimbangi polusi yang tidak dapat dihilangkan oleh industri.
Beberapa orang sudah memperingatkan bahwa hal ini tidak akan mungkin dilakukan.
"Apa yang harus kita lakukan ketika ada faktor-faktor yang kita sebagai negara, sebagai pemerintah, tidak memiliki banyak kemampuan untuk mengendalikannya, seperti kebakaran hutan atau kekeringan," kata Menteri Lingkungan Hidup Swedia Romina Pourmokhtari, dalam konferensi pers pekan lalu, dikutip dari Reuters pada Jumat (1/8).
Penebangan hutan yang berlebihan, kebakaran hutan dan kekeringan akibat perubahan iklim, serta wabah hama, semuanya menguras penyimpanan karbon hutan.
Reporter: Ajeng Dwita Ayuningtyas