Australia Didesak Pangkas Emisi Gas Rumah Kaca sebesar 75% pada 2035

Unsplash
Mantan Kepala Iklim PBB, Christiana Figueres, mendesak pemerintah Australia untuk menetapkan target pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) minimal 75% pada 2035.
1/9/2025, 17.47 WIB

Mantan Kepala Iklim PBB, Christiana Figueres, mendesak pemerintah Australia untuk menetapkan target pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) minimal 75% pada 2035. Target ambisius akan membantu meningkatkan peluang Australia untuk menjadi tuan rumah KTT iklim PBB tahun depan.

Australia tengah bersaing dengan Turki untuk mendapatkan hak sebagai tuan rumah pertemuan puncak COP31. Belum jelas kapan hal ini akan diselesaikan melalui pengambilan keputusan konsensus PBB.

“Perdana Menteri Albanese kini memiliki kesempatan untuk menunjukkan kepada Pasifik dan dunia bahwa Australia siap memimpin COP31 dan seterusnya,” kata Figueres, dikutip dari The Guardian, pada Senin (1/9).

Menurutnya, Australia memiliki potensi besar untuk menjadi pusat ekonomi global baru, didukung energi bersih dan energi hijau. Australia juga dinilai memiliki tenaga kerja terampil yang siap memimpin.

Desakan ini juga mendukung seruan dari kelompok yang terdiri atas 350 bisnis. Target pengurangan emisi GRK yang lebih tinggi dinilai akan menciptakan perekonomian yang lebih baik.

Laporan yang dirilis oleh lembaga think tank Climate Analytics, menunjukkan bahwa Australia harus menetapkan target pengurangan GRK sekitar 81% atau dalam kisaran 76%-89%. Target ini perlu dicapai untuk menyelaraskan dengan tujuan Perjanjian Paris.

Laporan minggu lalu dari Business for 75%, yang didukung Future Group, Fortescue, Atlassian, Canva, Ikea, dan Unilever, memperlihatkan jika target pengurangan 75% dapat meningkatkan PDB nasional $370 miliar pada 2035 dibandingkan proyeksi saat ini.

Manfaat ekonomi dari target yang lebih ambisius ini akan jauh lebih besar dari target di bawah 65%.

Kepala Eksekutif Climate Analytics dan Ilmuwan Senior Bill Hare, menunjukkan berbagai studi mengenai kemampuan Australia untuk mencapai 75% dalam hal kelayakan teknis dan ekonomis. Menurutnya, pengurangan emisi yang signifikan dan hemat biaya dimungkinkan di beberapa area.

Target Pengurangan Emisi 60% Dinilai Sudah Cukup Ambisius

Beberapa organisasi telah melobi Pemerintah Australia, menekan kewajiban negara-negara untuk mengambil langkah konsisten dengan pembatasan pemanasan global hingga 1,5 derajat celsius. Para pelobi berpendapat, dengan ini artinya Australia harus mencapai emisi nol bersih pada 2035.

Akan tetapi, Direktur Pusat Kebijakan Iklim dan Energi Australian National University Frank Jotzo, menilai target pengurangan emisi sekitar 60% sudah ambisius. Jotzo menambahkan, pemerintah perlu ambisius, namun kebijakan untuk mendorong perubahan lebih penting daripada angkanya. 

Saat ini, pengurangan emisi Australia masih berjalan lambat. Pengurangan 65% akan membutuhkan pengurangan tingkat polusi hingga setengahnya dalam satu dekade. 

Untuk mencapainya, butuh kebijakan substansial di sektor-sektor di mana emisi telah meningkat atau stagnan – terutama industri, transportasi, dan pertanian – serta pengurangan yang lebih cepat daripada yang terjadi di sektor listrik.

“Target apa pun yang diadopsi, harus memiliki jalur implementasi dan berpeluang bagus untuk dianggap memungkinkan,” kata Jotzo.

Ia mendukung saran Menteri Perubahan Iklim Australia Chris Bowen, yang menyebut pemerintah dapat menetapkan kisaran target penurunan emisi, alih-alih hanya menetapkan angka tunggal.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Ajeng Dwita Ayuningtyas