Tekan Emisi, Jokowi Diminta Gunakan Energi Terbarukan di Ibu Kota Baru

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Ilustrasi, panel surya. Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) meminta Jokowi memanfaatkan energi baru terbarukan dalam pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Timur.
27/8/2019, 12.07 WIB

"Khusus untuk solar farm, pemerintah dapat memanfaatkan lahan bekas tambang sebagai lokasi pembangunan,"ujar Surya dalam keterangan tertulis pada Selasa (27/8).

(Baca: Video: Alasan Jokowi Pilih Kaltim Jadi Ibu Kota yang Baru)

METI juga berharap pemerintah dapat mengupayakan emisi gas rumah kaca yang rendah (low carbon city) dengan membangun fasilitas angkutan umum massal dan kendaraan listrik, tanpa mengabaikan fasilitas untuk pejalan kaki dan taman kota. Disamping itu, pemerintah juga perlu membangun fasilitas charging station di setiap sudut kota yang juga bisa bersumber dari energi terbarukan.

Pembangunan ibu kota yang baru ini diperkirakan akan menghabiskan dana sebesar Rp 466 triliun. Dana tersebut untuk pembangunan gedung-gedung legislatif, yudikatif, eksekutif, Istana Negara, bangunan TNI serta Polri, gedung sekolah dan perguruan tinggi, hingga sarana kesehatan dan fasilitas umum lainnya. Pemerintah juga akan membangun  rumah dinas untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) dan TNI serta Polri.

(Baca: Meski Ibu Kota Pindah, Kadin Minta Pemerintah Tetap Benahi Jakarta)

Halaman: