Potensi Pengguna PLTS Atap Terbesar Se-Indonesia di Jawa Timur

Azaria Laras |KATADATA
Ilustrasi, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Institute for Essential Services Reform (IESR) menyebut Jawa Timur memiliki potensi pengguna PLTS atap terbesar se-Indonesia.
30/7/2019, 16.54 WIB

Untuk membuat PLTS atap jadi lebih menarik bagi masyarakat, IERS menyarankan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah memberikan subsidi untuk panel atau modul surya berupa diskon Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). "Bali misalnya akan segera mengeluarkan Peraturan Gubernur tentang energi bersih, yang juga telah mengakomodasikan rekomendasi ini," ujar Direktur Eksekutif IESR Fabby Tumiwa.

IESR juga berharap pemerintah memberikan insentif fiskal berupa pemberian bunga yang rendah untuk menyicil pembelian PLTS atap. Adapun biaya investasi untuk pemasangan PLTS atap berkisar Rp 13-18 juta per kilowatt per peak (kWp).

Besarnya investasi ini menjadi pertimbangan penting bagi sebagian besar masyarakat untuk memasang PLTS atap. Maka tidak heran jika perkembangan PLTS atap sangat lamban dibandingkan negara di Asia lainnya.

Berdasarkan data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) hingga akhir tahun 2018, total kapasitas terpasang PLTS atap baru mencapai 95 Megawatt (MW). PT PLN (Persero) dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2019-2028 pun hanya menargetkan kapasitas terpasang sebesar 2 GW.

(Baca: BUMN Diajak Bersinergi Kejar Target Pembangkit Listrik Tenaga Surya)

Halaman:
Reporter: Fariha Sulmaihati