Ketika dikonfirmasi Katadata.co.id, Head of Corporate Communication Adaro Febriati Nadira tidak membantah kerja sama tersebut. Total kapasitas dari proyek tersebut mencapai 6,5 MW. “Di Pulau Paku dan Pulau Umbele Morowali, Sulawesi Tengah,” kata dia, Kamis (1/11).

Maret 2017 lalu, EDF juga telah mendadatangani kesepakatan (Memorandum of Understanding/MOU) dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) untuk menyediakan beberapa alat seperti gardu induk, dan beberapa kabel tegangan tinggi untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

(Baca: Realisasi Investasi Energi Terbarukan Masih Separuh Target)

Pihaknya tertarik untuk berinvestasi di Indonesia, karena memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan pembangkit listrik EBT, dan negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang baik. Selain itu, pihaknya juga tidak mengkhawatirkan untuk berinvestasi saat memasuki tahun politik, karena memiliki kondisi politik dengan kepastian hukum yang stabil.

"Kami percaya kondisi indonesia stabil, dan bisnis listrik tidak untuk jangka pendek, tapi jangka panjang," kata Senior Vice President Asia International Division Jean Philippe Buisson.

Halaman: