Indonesia Berpotensi Jadi Produsen Panas Bumi Terbesar Dunia

Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Direktur Panas Bumi Kementerian ESDM Ida Nuryatin Finahari, Chief Strategy Officer Star Energy Geothermal Agus Sandy Widyanto, Chairman Indonesian Renewable Energy Society Surya Darma mengikuti discus virtual SAFE Forum 2020: Unlocking Indonesia Geothermal Potential, Jumat (28/8/2020).
28/8/2020, 16.19 WIB

Meski begitu, pemerintah tengah menyiapkan rancangan Peraturan Presiden (Perpres) yang mengatur harga listrik Energi Baru Terbarukan (EBT). Rancangan tersebut dalam proses pembahasan antar kementerian dan diharapkan bisa segera rampung.

Menurut Ida, rancangan beleid itu bisa memperbaiki tarif jual beli listrik dari EBT. "Termasuk di dalamnya panas bumi dengan memberikan skema insentif," ujar dia.

Di sisi lain, Ketua Masyarakat Energi Baru Terbarukan Indonesia atau METI Surya Darma menyebut Indonesia sebenarnya pernah menargetkan menjadi produsen panas bumi terbesar pada 2020. Namun, kenyataannya Indonesia di posisi kedua di bawah Amerika Serikat.

Menurut dia, salah satu faktor penghambat pengembangan panas bumi di Indonesia yaitu regulasi yang terus berubah ubah. "Ini memang sebuah tantangan di Indonesia, saya kira ini harus dipahami. Di Indonesia ering kali adanya perubahan-perubahan, ada aspek yang sudah direncanakan tapi mengalami modifikasi sedemikian rupa ini selama bertahun tahun," ujar Surya.

Adapun target pengembangan panas bumi dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) pada 2025 mencapai 7.241,5 MW. Hal itu sejalan dengan target bauran EBT pada 2025 yang mencapai 23%.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan