Cadangan Nikel RI Dapat Dukung Industri Baterai Selama 30 Tahun

PT Antam TBK
Bijih nikel.
Penulis: Happy Fajrian
24/5/2021, 14.42 WIB

Pemerintah Indonesia optimistis melihat prospek industri baterai kendaraan listrik. Indonesia pun memiliki sumber daya nikel yang melimpah untuk mendukung industri kendaraan listrik. Cadangan nikel RI disebut cukup untuk mendukung industri baterai listrik selama 30 tahun ke depan.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Tim Pengembangan Baterai Kendaraan Listrik Agus Tjahajana. "Antam merupakan pemilik cadangan nikel yang akan digunakan dan sudah dihitung akan mampu hingga 30 tahun," ujarnya dalam sebuah webinar, Senin (24/5).

Seiring tren kendaraan listrik, masyarakat mulai beralih dari kendaraan berbahan bakar fosil menggunakan kendaraan ramah lingkungan seperti motor atau mobil listrik, kebutuhan akan baterai listrik diperkirakan terus meningkat.

Dalam laporan tim EV Battery BUMN, alam Indonesia mengandung 21 juta ton cadangan nikel. Angka tersebut sekaligus menjadi yang terbesar di kancah internasional. Tak hanya itu, Indonesia juga mempunyai sejumlah material baterai lainnya, seperti aluminium, tembaga, dan mangan.

Simak databoks berikut:

Seperti diketahui, pemerintah telah resmi mengumumkan pembentukan Indonesia Battery Corporation (IBC) pada 26 Maret 2021. IBC merupakan perusahaan patungan dari empat perusahaan, yakni Inalum, Antam, Pertamina, dan PLN dengan masing-masing kepemilikan saham sebesar 25%.

Korporasi pelat merah ini akan mengelola ekosistem industri baterai yang terintegrasi dari hulu hingga hilir untuk memperkuat ketahanan energi dan ekonomi nasional.

Halaman:
Reporter: Antara