Geo Dipa Lakukan Empat Upaya Perbaikan Pasca Kecelakan di PLTP Dieng

ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Instalasi sumur geothermal atau panas bumi milik PT Geo Dipa Energi di dataran tinggi Dieng Desa Pranten, Bawang, Batang, Jawa Tengah, Senin (13/1/2020).
Penulis: Nuhansa Mikrefin
17/3/2022, 18.26 WIB

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Dadan Kusdiana juga mengatakan bahwa investigasi belum maksimal karena lokasi kejadian sudah terpasang garis polisi.

“Kami mulai melakukan investigasi ke lapangan, sampai sana tanggal 13 maret dan sampai saat ini masih berlanjut. Di sana sudah di police line maka harus dengan izin dari kepolisian setempat, dan kami tidak leluasa melakukan investigasi,” ujarnya.

Sebelumnya, Geo Dipa mencatat ada sembilan korban kecelakaan kerja PLTP Unit Dieng per Minggu (13/3) pukul 12:00 WIB. Sebanyak satu korban meninggal dunia, empat korban dirawat di RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo, dan empat korban yang menjalani rawat jalan dan sudah kembali ke rumah.

Berikut adalah rinciannya:

  1. Lilik Marsudi, tool pusher, Pekerja PT. Bormindo, diperkirakan meninggal dalam perjalanan menuju puskesmas;
  2. Irfan, H2S Engineer, Pekerja PT. Fergaco (dirawat di ICU) dari keterangan dokter masih dalam pengawasan;
  3. Sulthoni Amin, Rig Supt, Pekerja PT. Bormindo, (dirawat di ICU) dari keterangan dokter sdh sadar, sudah bisa diajak bicara tetapi belum terlalu respon;
  4. Sutrisno, Floorman, Pekerja PT. Bormindo (dirawat di ICU) dari keterangan dokter kondisi sudah membaik, sudah bisa buang air kecil dan sudah bisa diajak bicara dan merespon;
  5. Slamet, Acces Control, Pekerja PT. Bormindo (observasi di ruang perawatan). Dengan catatan, korban bukan terpapar, tetapi kelelahan fisik saat melakukan evakuasi.

Kemudian korban yang menjalani rawat jalan dan dinyatakan sehat antara lain:

  1. Endang, H2S Engineer, Pekerja PT. Fergaco;
  2. Sutrisno, H2S Engineer, Pekerja PT. Fergaco;
  3. Edi, Derrickman, Pekerja PT. Bormindo;
  4. Matthew, Paramedic, Pekerja PT. Bormindo. Catatan: korban bukan terpapar akan tetapi kelelahan fisik saat melakukan evakuasi.
Halaman:
Reporter: Nuhansa Mikrefin