PLN bekerja sama dengan perusahaan motor listrik asal Singapura, ION Mobility untuk membangun 100 stasiun pengisian daya khusus untuk sepeda motor listrik di berbagai penjuru Jakarta. Setelah Jakarta akan berlanjut ke beberap kota lainnya sesuai dengan kebutuhan pasar.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengatakan kerja sama ini merupakan terobosan untuk memudahkan pengguna sepeda motor listrik untuk mencari dan menggunakan lebih dari 2.900 stasiun pengisian listrik umum (SPLU) di Jakarta, dan lebih dari 6.500 SPLU di seluruh Indonesia.
"Stasiun pengisian ini akan dapat dicari melalui aplikasi Mobile ION Mobility dan PLN," kata Darmawan dalam Peresmian Penandatangan MoU Solusi dan Servis Pengisian Motor Listrik PLN dan ION Mobility di Jakarta Conventional Center (JCC) pada Rabu (2/11).
Darmawan melanjutkan, pengembangan jaringan SPLU dinilai menjadi hal penting dalam mendukung transisi Indonesia, terkhusus dari sektor transpotasi konvesional menuju kendaraan listrik. Selain itu, kerja sama ini juga merupakan komitmen untuk menjaga ketersediaan energi dan berkontribusi untuk mencapai bebas emisi pada 2060.
"Kami berharap dapat terus memahami kebutuhan pengguna EV di Indonesia, meningkatkan kemudahan pemakaian dan keandalan dari teknologi EV termasuk membuat biayanya semakin efisien," ujar Darmawan.
Di forum yang sama, Founder dan CEO ION Mobility, James Chan, mengharapkan aksi kemitraan bersama PLN dapat berkontribusi pada jaringan SPLU PLN. ION Mobility juga akan melakukan inovasi teknologi pengertian daya cepat.
"Sehingga para pengguna motor listrik dapat mencapai jarak berkendara hingga 100 km hanya dengan mengisi daya selama 15 menit," kata James Chan.
Melalui kolaborasi ini, pengendara motor listrik dapat meraih jarak lebih dari 100 km dengan mengisi daya selama 1 jam dengan catatan menggunakan fitur pengisian cepat di ION M1-S.
Adapun M1-S adalah produk perdana ION Mobility untuk Indonesia yang dilengkapi dengan alat pengisi daya tahan ekspos cuaca terintegrasi yang dapat mencapai jarak hingga 150 km dalam sekali pengisian baterai utama, dan dapat mencapai lebih dari 200 km jika menggunakan baterai tambahan.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang, menyatakan langkah kerja sama ini merupakah bagian yang sesuai dengan amanat dari Presiden Joko Widodo melalui Keppres Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan.
Selain itu, Agus menambahkan melalui Keppres terbaru Nomor 7 Tahun 2022 seluruh kendaraan pemerintah akan bertransisi menuju EV dalam tiga tahun ke depan. Untuk itu, kementeriannya menyambut baik program pengembangan SPLU di mana pengguna dapat membayar sesuai penggunaannya.
“Selain memiliki roadmap jelas untuk pengembangan EV di Indonesia, kami juga senantiasa mengakomodir berbagai insentif terkait untuk mendorong pengembangan ekosistem EV di Indonesia,” kata Agus.