RI Bangun Kabel Bawah Laut Rp 178 T, Kirim Listrik Kalimantan ke Jawa
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan membangun kabel bawah laut untuk mengirim potensi listrik hidro dari Kalimantan ke Jawa. Investasi proyek tersebut mencapai US$ 11,3 miliar atau setara dengan Rp 178 triliun.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kemeterian ESDM, Jisman Hutajulu, mengatakan potensi listrik hidro tersebut mencapai 13 Gigawatt yang berasal dari Sungai Kayan dan Sungai Mentarang di Kalimantan Utara.Melalui interkoneksi 500kV HVAC, dia berharap dapat mentransmigrasi listrik ke pusat beban yang ada di pulau Jawa.
“Sesuai dengan arahan Presiden dan Menteri ESDM, saya ingin menekankan kembali pentingnya pengembangan hydropower dengan teknologi yang efisien dan didukung infrastruktur transmisi” ujar Jisman melalui keterangan resmi, Jumat (3/11).
Jisman menyebutkan, panjangan jaringan interkoneksi diperkirakan mencapai 1.976 kilometer sirkuit (kms), dengan panjang backbone dan fishbone masing-masing mencapai 4.667 kms dan 4.299 kms.
Transmisi Listrik di Papua
Dia mengatakan, pengembangan transmisi juga diperlukan untuk mengevakuasi 7 GW potensi hydropower di Sungai Membramo Papua. Selain potensi air, pengembangan super grid diharapkan juga dapat meningkatkan penetrasi potensi tenaga surya dan tenaga bayu.
“Kami juga memiliki banyak pulau di Indonesia, terutama di Indonesia Timur yang masih memanfaatkan pembangkit diesel. Pulau-pulau ini membutuhkan pengembangan transmisi untuk meningkatkan stabilitas sistem ketenagalistrikan dan membutuhkan pengembangan teknologi kabel bawah laut,” kata Jisman.
Seperti diketahui, Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2021-2030 memuat pengembangan sejumlah proyek PLTA dengan kapasitas 10 GW. Lokasi potensi energi terbarukan masih jauh dari pusat permintaan beban.
“Untuk itu dibutuhkan infrasruktur transmisi untuk menyalurkannya,” kata dia
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, Indonesia memiliki 4.400 sungai yang berpotensi menjadi sumber pembangkit listrik atau hydropower. Dari ribuan sungai tersebut, ada 128 sungai besar yang memiliki kapasitas produksi listrik berlimpah antara lain Sungai Mamberamo di Papua dan Sungai Kayan yang terletak di Kalimantan Utara.
Jokowi mengatakan bersaran potensi energi terbarukan itu dapat menjadi modal akselerasi transisi energi domestik.
"Sungai Mamberamo memiliki potensi 24 ribu megawatt. Kemudian Sungai Kayan memiliki potensi 13 ribu megawatt," kata Jokowi saat memberikan sambutan pembukaan Forum World Hydropower Congress yang disiarkan oleh Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (31/10).
Listrik dari PLTA Kayan bakal menjadi sumber pasokan setrum untuk kegiatan operasional Kawasan Industri Hijau atau Green Industrial Park Indonesia (KIPI) di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.