Setiap sertifikat REC membuktikan bahwa listrik per megawatt hour (MWh) yang digunakan pelanggan berasal dari pembangkit EBT atau nonfosil.

”Kami menyambut positif kerja sama dengan PT Freeport Indonesia ini. Selanjutnya kami siap menyuplai REC sebesar 1.009 GWh kepada PT Freeport Indonesia hingga tahun 2025,” kata Agus.

Agus mengatakan, REC PLN merupakan produk hasil kerja sama dengan Clean Energy Investment Accelerator (CEIA). REC ini dilengkapi sistem pelacak elektronik dari APX TIGRs yang berlokasi di California, Amerika Serikat.  Dengan demikian, setiap sertifikat yang diterbitkan tidak bisa dibeli atau dijual oleh orang lain. 

Sepanjang 2023, PLN telah menjual REC kepada 28 pelanggan yaitu sebanyak 863.724 unit REC di Jawa Timur. Jumlah itu setara dengan Rp30,3 Miliar. 

Executive Vice President Corporate Strategy PT Freeport Indonesia, Horst-Dieter Garz, mengapresiasi kerja sama yang terjalin. Dirinya juga berharap bahwa kerja sama ini bisa dilanjutkan di masa depan.

“Kami merasa sangat terhormat berada di sini dan kami sangat senang menjadi pelanggan jangka panjang PLN,” ucap Horst-Dieter.

Halaman:
Reporter: Rena Laila Wuri