Australia Berambisi Kuasai Pasokan Litium Dunia untuk Baterai Listrik

123RF.com/malp
Ilustrasi baterai lithium-ion
18/3/2024, 15.02 WIB

Menurutnya, pemrosesan lebih lanjut membuat baterai dari litium hidroksida yang diproduksi Tianqi dan Albemarle terlalu mahal dalam kondisi saat ini.

Aramco hingga Exxon Bidik Pengembangan Litium

Raksasa migas Arab Saudi, Saudi Aramco, dan Uni Emirat Arab, Abu Dhabi National Oil Company (ADNOC), berencana mengembangkan litium yang akan diekstrak dari air garam di ladang minyak mereka.

Ini menjadi langkah untuk mendiversifikasi bisnis dua raksasa migas timur tengah ini, sehingga bisa mendapat keuntungan dari terus meningkatnya penggunaan kendaraan listrik.

Dua raksasa migas dunia lainnya, termasuk Exxon Mobil dan Occidental Petroleum juga berencana memanfaatkan teknologi baru untuk menyaring litium dari air garam sejalan dengan upaya dunia untuk menjauh dari bahan bakar fosil.

Arab Saudi, yang perekonomiannya bergantung pada minyak, telah menghabiskan miliaran dolar untuk mencoba mengubah dirinya menjadi pusat kendaraan listrik. Ini adalah upaya Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman untuk menemukan sumber kekayaan alternatif.

Tiga orang yang mengetahui masalah ini mengatakan Saudi Aramco dan ADNOC berada pada tahap awal pekerjaan untuk mengekstrak litium, yang dianggap sebagai mineral penting oleh banyak negara besar karena penggunaannya dalam pembuatan baterai.

Mereka menolak memberikan rincian mengenai jenis teknologi ekstraksi litium langsung (direct lithium extraction/DLE) yang akan digunakan. Teknologi DLE masih berada pada tahap awal dan keekonomiannya jauh lebih tidak pasti dibandingkan teknologi minyak.




Halaman:
Reporter: Rena Laila Wuri