Tujuh Negara Ini Sudah 100% Gunakan Listrik Energi Baru Terbarukan

euronews.com
Pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB)
18/4/2024, 15.23 WIB

Badan Energi Internasional (IEA) dan Badan Energi Terbarukan Internasional (IRENA) mencatat ada tujuh negara yang sudah hampir 100 persen menggunakan listrik dari energi baru terbarukan (EBT). Kondisi tersebut dipengaruhi oleh teknologi dan komponen EBT yang lebih murah.

Tujuh negara tersebut yaitu Albania, Bhutan, Nepal, Paraguay, Islandia, Ethiopia, dan Republik Demokratik Kongo. Lebih dari 99,7% energi listrik mereka kini berasal dari sumber terbarukan seperti panas bumi, air, matahari, dan angin.

Selain 7 negara tersebut, Norwegia sudah menggunakan 98,38 persen energi baru terbarukan dari angin, air, atau matahari, menurut data yang dikumpulkan oleh Profesor Universitas Stanford Mark Jacobson.

Tak hanya itu, 40 negara lainnya juga telah memanfaatkan energi terbarukan untuk memenuhi kebutuhan listrik wilayahnya. Sepanjang tahun 2021 dan 2022, lebih dari separuh kebutuhan listrik di negara-negara tersebut berasal dari sumber energi terbarukan.

Sebanyak 11 negara di antaranya bahkan berada di kawasan Eropa. Misalnya, Jerman atau Portugal, mampu berjalan dengan 100 persen angin, air, dan matahari untuk waktu yang singkat.

Didominasi Tenaga Surya

Meskipun banyak dari negara-negara ini saat ini menggunakan sejumlah besar tenaga air atau energi angin, para ahli memperkirakan pembangkit listrik tenaga surya akan menjadi sumber listrik utama dalam waktu dekat. Ha l itu ditopang peningkatan teknologi dan biaya yang main murah.

Dikutip dari Euro News, Kamis (18/4), panel surya mendominasi ekspansi kapasitas energi terbarukan pada 2023,  yaitu sebesar 73 persen dari semua pertumbuhan.

Kemudian diikuti oleh tenaga angin sebesar 24 persen. Saat ini solar telah mendominasi sebesar 37 persen dari total kapasitas energi terbarukan dunia.

Sebuah studi dari University of Exeter dan University College London pada 2023 memprediksi ppanel surya akan menjadi sumber energi utama dunia pada tahun 2050.

Pemanfaatan Energi Terbarukan Global Meningkat

Pemanfaatan energi terbarukan yang bersumber dari angin untuk memenuhi kebutuhan listrik mencatatkan kenaikan pada tahun lalu. Menurut Laporan terbaru dari asosiasi perdagangan industri Dewan Energi Angin Global atau Global Wind Energy Council (GWEC) menyatakan sebanyak 116 gigawatt pembangkit listrik tenaga bayu telah terpasang pada 2023.

Angka ini mengalami peningkatan 50 persen dari 2022 menjadikannya tahun terbaik dalam catatan untuk proyek angin. Cina memimpin untuk instalasi angin lepas pantai dan darat diikuti oleh AS, Brasil, dan Jerman.

Laporan tersebut mencatat bahwa pertumbuhan tenaga angin sangat terkonsentrasi di beberapa negara besar. Sementara Afrika dan Timur Tengah memasang hampir 1 gigawatt kapasitas tenaga angin pada tahun 2023, hampir tiga kali lipat dari tahun sebelumnya.

CEO GWEC, Ben Backwell, mengatakan bahwa pertumbuhan tahunan seharusnya mencapai 320 gigawatt pada 2030 untuk memenuhi janji COP28 melipatgandakan energi terbarukan pada akhir dekade ini.

“Sangat menyenangkan melihat pertumbuhan industri angin meningkat, dan kami bangga mencapai rekor tahunan baru. Namun masih banyak yang perlu dilakukan untuk membuka kunci pertumbuhan,” kata Backwell.

Reporter: Rena Laila Wuri