Posisi strategis Indonesia di garis khatulistiwa membuat negara ini mendapatkan pancaran sinar matahari sepanjang tahun. Hal ini membuat potensi pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) cukup besar yaitu sekitar 200 ribu Megawatt (MW).
Selama beberapa tahun terakhir, bermunculan perusahaan-perusahaan rintisan atau startup yang bergerak di bidang PLTS di Indonesia, salah satunya adalah Xurya yang baru saja mendapatkan suntikan dana dari investor asal Norwegia, Swedia, Singapura, dan Inggris dengan nominal US$ 55 juta atau sekitar Rp 900 miliar.
Xurya menjadi perusahaan energi terbarukan pertama di Indonesia yang mendapatkan pendanaan secara langsung dari Norwegian Climate Investment Fund dan Swedfund, yaitu Institusi Pembiayaan Pembangunan (DFI) dari Swedia.
Startup itu juga menjadi portofolio ekuitas perdana BII di Indonesia. BII merupakan DFI dan impact investor dari Inggris. Sementara itu, Clime Capital dan AC Ventures pernah memberikan pendanaan untuk Xurya pada putaran sebelumnya. Total pendanaan yang diperoleh oleh startup Xurya mencapai US$ 88 juta atau Rp 1,5 triliun.
Selain Xurya, terdapat beberapa startup yang bergerak di bidang EBT khususnya PLTS, berikut adalah daftar startup PLTS yang ada di Indonesia.
1. Xurya
Perusahaan yang memiliki nama PT Xurya Daya Indonesia ini didirikan pada tahun 2018. Perusahaan menyediakan solusi terkait kebutuhan energi yang bersumber dari PLTS atap. Xurya dibangun bertujuan untuk membantu transisi energi para pemilik bangunan komersial dan industri, mulai dari tahap studi kelayakan investasi, manajemen instalasi, hingga operasional dan pemeliharaan berkala.
2. Warung Energi
Perusahaan yang berdiri pada 2017 ini memiliki unit bisnis milik PT Bina Lintas Usaha Ekonomi (BLUE) yang mengusung konsep one-stop shopping terkait solusi teknologi energi terbarukan.
Warung Energi menjual komponen PLTS secara terpisah sekaligus melayani instalasi PLTS rumahan dalam berbagai paket yang dapat disesuaikan dengan anggaran dan kebutuhan konsumen.
3. BTI Energy
Perusahaan yang didirikan pada 2020 ini berfokus pada penyedia layanan EPC (engineering, procurement, and construction) yang fokus pada energi terbarukan, khususnya energi matahari.
Fokus utama BTI Energy adalah mengatasi tantangan biaya tinggi dalam pemasangan panel surya, yakni melalui biaya yang terjangkau beserta skema pembayaran yang fleksibel.
4. SolarKita
Dari namanya sudah jelas bahwa perusahaan ini berfokus atau bergerak di bidang energi surya atau solar. Perusahaan menyediakan solusi terintegrasi bagi konsumen residensial yang tertarik untuk menambahkan panel surya pada atap rumahnya.
Pelayanan yang diberikan mencakup dari tahap konsultasi hingga perawatan dan pemantauan performa PLTS. SolarKita juga menawarkan program pendanaan yang cukup fleksibel.