Gandeng BYD, Uber Sediakan 100 Ribu Mobil Listrik untuk Taksi Online

ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song/FOC/dj
Aly Song Pengunjung mendatangi stan BYD di hari media untuk pameran Auto Shanghai di Shanghai, China, Senin (19/4/2021).
2/8/2024, 15.15 WIB

Uber menggandeng perusahaan mobil listrik Cina, BYD, untuk menyediakan 100.000 kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) bagi pengemudi jasa transportasi berbasis online. Kerjasama ini akan dimulai di Eropa dan Amerika Latin sebelum diperluas ke Australia, Kanada, Selandia Baru dan berbagai negara di Timur Tengah.

Dengan adanya kerjasama ini kedua perusahaan menyatakan akan menawarkan insentif kepada pengemudi Uber untuk beralih ke mobil listrik. Hal itu termasuk diskon untuk pemeliharaan, pengisian daya, pembiayaan, dan leasing.

Pengumuman ini datang saat penjualan EV di seluruh dunia melambat dan pembuat mobil Cina menghadapi biaya impor yang lebih tinggi di tempat-tempat seperti AS dan Uni Eropa.

"Perusahaan-perusahaan tersebut bertujuan untuk menurunkan total biaya kepemilikan EV bagi pengemudi Uber, mempercepat adopsi EV di platform Uber secara global, dan memperkenalkan jutaan penumpang pada perjalanan yang lebih ramah lingkungan," tulis kedua perusahaan dalam sebuah pernyataan dikutip BBC, Jumat (2/8).

Dalam keterangan tersebut, kedua perusahaan mengungkapkan akan bekerja untuk mengintegrasikan teknologi self-driving BYD ke dalam platform Uber.

Seperti diketahui pada awal 2024, Uber sedang bekerja dengan Tesla untuk mempromosikan adopsi EV di kalangan pengemudi di AS. Perusahaan berencana mengembangkan EV yang dirancang khusus dengan raksasa otomotif Korea Selatan, Kia.

Upaya BYD Hadapi Kenaikan Tarif

AS, Uni Eropa, dan pasar utama BYD baru-baru ini mengumumkan kenaikan tarif untuk EV buatan China dalam upaya melindungi industri otomotif mereka. Langkah ini telah mendorong BYD dan pembuat EV China lainnya untuk memperluas fasilitas produksi mereka di luar China yang mampu memproduksi hingga 150.000 kendaraan per tahun.

Fasilitas ini diharapkan akan menciptakan sekitar 5.000 pekerjaan dan memulai produksi pada akhir tahun 2026.

Selain itu, pada bulan lalu BYD membuka pabrik EV di Thailand - pabrik pertamanya di Asia Tenggara. BYD mengatakan pabrik tersebut akan memiliki kapasitas tahunan sebesar 150.000 kendaraan dan diproyeksikan akan menciptakan 10.000 pekerjaan.

Pada akhir tahun lalu, BYD mengumumkan akan membangun pabrik manufaktur di negara anggota Uni Eropa, Hungaria. Ini akan menjadi pabrik mobil penumpang pertama perusahaan di Eropa dan diharapkan akan menciptakan ribuan pekerjaan.

Reporter: Djati Waluyo