PT Medco Energi Internasional Tbk (MedcoEnergi) menargetkan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ijen, Jawa Timur, dapat mulai dioperasikan pada kuartal pertama tahun depan. Pembangkit listrik tersebut kini masih dalam tahap pengembangan
Direktur and Chief Operating Officer (CEO) MedcoEnergi, Ronald Gunawan, , pembangkit listrik tersebut akan memiliki daya 34 Megawatt (MW).
“Pengembangan geothermal Ijen tahap I berjalan dengan lancar dan akan selesai pada kuartal IV 2024, serta akan beroperasi secara komersial di kuartal I 2025,” ucapnya seperti dikutip dari Antara, Senin (26/8).
Tidak hanya PLTP Ijen, pihaknya kini juga tengah mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Bali Timur berdaya 25 Megawatt peak (MWp). Ia mengatakan bahwa pembangunan PLTS tersebut berjalan sesuai jadwal dan diperkirakan selesai pada akhir tahun ini.
Selain pada sektor energi, Ronald menyampaikan bahwa terdapat pula sejumlah proyek pengembangan pada sektor pertambangan emas dan tembaga. Salah satunya proyek smelter PT Amman Mineral Internasional Tbk telah memasuki tahap commissioning pada 31 Mei lalu.
Anak perusahaan MedcoEnergi tersebut diharapkan dapat mulai memproduksi katoda tembaga pada kuartal IV 2024. AMMAN juga telah menerima izin dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk mengekspor konsentrat tembaga hingga 31 Desember 2024.
Sementara itu, pada sektor minyak dan gas, Ronald mengatakan bahwa pihaknya mengalami penurunan produksi sebesar 5 persen pada semester I 2024 dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Hal tersebut disebabkan oleh berkurangnya working interest Corridor setelah perpanjangan Production Sharing Contract (PSC), permintaan gas pipa yang lebih rendah di Singapura, serta divestasi Blok 12W di Vietnam.
Meskipun begitu, ia menuturkan bahwa realisasi produksi kedua komoditas tersebut masih mampu melebihi panduan perseroan untuk produksi minyak dan gas tahun ini, yakni sebesar 145 – 150 ribu barel setara minyak per hari (million barrels of oil equivalent per day/mboepd).
Produksi minyak dan gas perseroan pada semester I tahun ini tercatat sebesar 153 mboepd, ditopang oleh produksi minyak yang lebih tinggi dari Blok 60 Oman dan Natuna. Perseroan pun menganggarkan belanja modal sebesar 152 juta dolar AS (Rp2,33 triliun, kurs 1 dolar AS hari ini = Rp15.310) untuk pengembangan di Natuna, Corridor dan sumur-sumur produksi pada Blok 60 di Oman.