Pertamina NRE Sebut Butuh Investasi Rp 622 M untuk Bangun Kilang Bioetanol di RI

Pertamina
Bioetanol 100% Pertamina dari sorgum
14/10/2024, 21.49 WIB

Pertamina New and Renewable Energy (PNRE) mengatakan membutuhkan investasi sebesar US$ 40 juta atau setara dengan Rp 622 miliar untuk membangun kilang atau bioetanol plant di Indonesia.

Direktur Manajemen Risiko PNRE, Iin Febrian, mengatakan untuk membangun kilang bioetanol perhitungan investasinya adalah sebesar US$ 1 per liter. "Kalau ingin membangun 30 ribu kiloliter kapasitas bioetanol plant itu kurang lebih US$ 30-40 juta," ujar Iin dalam acara Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas), di Jakarta, Senin (14/10).

Selain untuk membangun kilang bioetanol, Iin mengatakan, investasi juga diperlukan untuk mengamankan pasokan bahan baku dan juga rantai pasok bioetanol, dari produk pertanian menjadi bahan baku energi. Menurutnya, infrastruktur logistik bioetanol harus dipetakan mulai dari produk mentah sampai dengan dapat dinikmati oleh masyarakat.

"Tentu infrastruktur logistik perlu dipetakan dan harus dibangun kemudian nanti pada saatnya sumber dayanya kita siapkan pabrik pengolahanya, kita bangun kemudian logistiknya tersedia baru bisa nanti akses ke market," ujarnya.

Dia mengatakan, pembangunan bioetanol memiliki tantangan tersendiri dalam penyediaan pasokan bahan baku. Pasalnya, sumber bioetanol bersinggungan dengan bahan baku makanan.

Di sisi lain, pemerintah Indonesia mendorong pemanfaatan bioetanol salah untuk menghemat devisa negara dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Namun, hal tersebut akan sia-sia jika produksi bioetanol mengambil porsi bahan baku untuk produksi pangan.

"Jangan sampai tebu kita olah menjadi bioetanol, tapi ternyata nanti harga gula meningkat terjadi inflasi," ucapnya.



Reporter: Djati Waluyo