Menko AHY: Tiga Fondasi Keberlanjutan Dimulai dari Pangan, Air, dan Energi

ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/sg
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono menyampaikan pidato saat pembukaan Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2025 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Jumat (10/10/2025).
10/10/2025, 12.24 WIB

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengatakan arah pembangunan berkelanjutan Indonesia harus berpijak pada tiga fondasi utama: pangan, air, dan energi.

Ketiganya adalah dasar kehidupan dan kunci bagi bangsa yang ingin membangun masa depan yang adil serta berketahanan.

“Jika kita serius tentang keberlanjutan maka kita harus memulainya dari fondasi setiap masyarakat: pangan, air, dan energi. Tanpa ketiganya, tidak ada bangsa yang bisa membangun masa depan yang berkelanjutan,” ujar AHY dalam pembukaan Indonesia International Sustainability Forum (IISF) 2025, Jumat (10/10).

Indonesia memikul tanggung jawab besar untuk memberi makan lebih dari 280 juta jiwa, salah satu populasi terbesar sekaligus termuda di dunia. Tantangan tersebut menuntut sistem pangan nasional yang produktif dan modern di tengah krisis iklim maupun gangguan rantai pasok.

AHY menyebut pemerintah tengah memperluas food estate di sejumlah wilayah strategis, memperkuat sistem irigasi, dan memperbaiki tata kelola lahan agar lahan pertanian tetap produktif.

“Langkah-langkah ini bukan strategi panen jangka pendek, melainkan jaminan pasokan jangka panjang dan upaya strategis untuk mengurangi ketergantungan pada impor,” tegasnya.

Infrastruktur Air dan Energi Terbarukan

Pilar kedua adalah air. Menurut AHY, meski sebagian besar infrastruktur air di Indonesia telah tersedia, kapasitas yang ada harus benar-benar menjadi layanan nyata bagi masyarakat.

Pemerintah menyesuaikan kebijakan air nasional untuk mempercepat investasi pada jaringan perpipaan, mengurangi eksploitasi air tanah berlebihan, serta memperluas akses air bersih di seluruh wilayah.

“Target kami jelas, pada tahun 2045, semua kawasan perkotaan harus memiliki akses air bersih melalui jaringan pipa. Artinya, kita harus mampu memberikan layanan air yang andal untuk rumah tangga, pertanian, dan industri setiap hari," sebutnya.

Sementara itu, pilar ketiga keberlanjutan terletak pada sektor energi. AHY mengungkapkan pemerintah telah menyiapkan peta jalan RUPTL 2025–2034, yang menargetkan sistem tenaga listrik nasional yang lebih bersih dan berkelanjutan.

“Dalam sepuluh tahun ke depan, Indonesia akan menambah 69,5 gigawatt kapasitas baru ke jaringan nasional, dengan tiga perempatnya berasal dari energi terbarukan dan sistem penyimpanan,” ujarnya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

Reporter: Nuzulia Nur Rahmah