Realisasi Investasi EBT Semester I Capai Rp 15,5 T, 52% dari Target

ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Nelayan memasang lampu yang terhubung panel surya bertenaga matahari di atas perahunya di Indramayu, Jawa Barat, 29 November 2016.
29/7/2021, 16.44 WIB

Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa menilai capaian realisasi investasi sebesar 52% dari target pada pertengahan tahun ini melebihi ekspektasi. Menurut dia hal ini terjadi lantaran proyek-proyek yang tahun lalu tertunda mulai berjalan.

Sehingga terdapat lonjakan kenaikan investasi yang cukup signifikan. Jika melihat kemajuan tersebut ia optimis target investasi 2021 akan tercapai di akhir tahun. "Kalau melihat kemajuan ini bisa jadi target tahun ini bisa tercapai di akhir tahun," ujarnya.

Pemerintah saat ini juga tengah menyiapkan regulasi untuk mendorong pemanfaatan EBT, di antaranya Rancangan Peraturan Presiden tentang kebijakan harga jual listrik EBT, Revisi Peraturan Menteri ESDM tentang PLTS atap, Permen tentang co-firing dan Refused Derived Fuel (RDF), serta RUPTL 2021-2030 yang masih dalam penyusunan.

Kementerian ESDM telah menargetkan RUPTL 2021-2030 rampung bulan depan. Adapun komposisi pembangkit listrik energi baru dan terbarukan (EBT) yang akan dibangun dalam draf RUPTL 2021-2030, ditargetkan mencapai 46%.

Sedangkan RUU EBT saat ini pembahasannya sudah berada di tangan Badan Legislasi DPR untuk diharmonisasi, terutama terkait struktur perundang-undangan.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan