PLN Tawarkan Bisnis Waralaba SPKLU, Investasi Rp 342 Juta Per Unit
PLN menawarkan bisnis waralaba atau franchise stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU), sebagai upaya untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di tanah air.
Dalam kerja sama ini, PLN menawarkan beberapa pilihan paket waralaba berdasarkan jenis SPKLU, yakni Medium Charging, Fast Charging, hingga Ultra Fast Charging. Adapun paket investasi ditawarkan mulai dari Rp 342 juta per unit.
Executive Vice President Komunikasi Korporat PLN, Gregorius Adi Trianto, mengatakan sejauh ini sudah ada 48 calon mitra yang berminat mengembangkan SPKLU. Dia menyebut, prasyarat yang harus dipenuhi adalah para investor wajib menyediakan lahan untuk SPKLU seluas 42 meter persegi.
"Dengan berkolaborasi, PLN terus menambah pengoperasian SPKLU guna mendukung terciptanya ekosistem kendaraan listrik di dalam negeri," kata Greg melalui pesan singkat pada Selasa (18/10).
Untuk memudahkan pihak yang berminat jadi mitra dalam penyediaan SPKLU, PLN telah menyediakan laman web https://layanan.pln.co.id/partnership-spklu. Melalui laman web ini nantinya para badan usaha yang hendak turut serta dalam membangun SPKLU bisa mendaftar melalui kanal tersebut.
Selain SPKLU, PLN juga membuka peluang kerja sama pembangunan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) bersama perbankan, mal, kantor-kantor, operator jasa transportasi, hingga dealer motor.
PLN menargetkan pengoperasian 70 unit pada tahun ini. Hingga September, PLN telah lebih dulu melakukan uji coba operasional 16 unit SPBKLU yang ada di Jakarta.
PLN menyebut kehadiran SPBKLU membuat pengguna motor listrik cukup menukarkan baterainya dan tidak perlu lagi menunggu pengisian daya listrik. Adapun proses penukaran baterai diklaim hanya butuh waktu 1 menit.
"Sehingga ke depan ekosistem kendaraan listrik terwujud dengan gencar seiring dengan banyaknya SPKLU dan SPBKLU yang difasilitasi PLN," ujar Greg.
Direktur Retail dan Niaga PLN, Edi Srimulyanti, mengatakan ada 350 SPKUL yang telah dibangun dengan komposisi 150 unit milik PLN dan 200 unit milik mitra PLN lewat skema waralaba.
Pada tahun ini PLN menambah pembangunan SPKLU 60 unit di lokasi seputar Jawa dan rest area di jalan tol. "Sementara untuk event G20 di Bali ada 68 SPKLU untuk fast charging," kata dia.
Pemerintah saat ini terus mengembangkan ekosistem mobil listrik. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyebut penggunaan mobil listrik bisa menghemat pengeluaran bahan bakar hingga seperlima dari kendaraan berbahan bakar minyak.
Darmawan lalu menjelaskan kalkulasinya mengapa penggunaan mobil listrik lebih murah. Perhitungan tersebut mengacu pada asumsi harga bensin Rp 15.000 per liter dan Rp 1.600 per kilowatt-hour (kWh) listrik.
"Dengan jarak tempuh sama-sama 10 kilometer, mobil konvensional mengeluarkan biaya Rp 15.000 untuk satu liter bensin, sementara kendaraan listrik hanya butuh Rp 2.000 per 1,2 kWh listrik atau per liter bensin ekuivalen," kata Darmawan saat menjadi pembicara dalam BNI Investor Daily Summit 2022, Selasa (11/10).