POSCO dan GS Caltex Bangun Kilang CPO US$ 210 Juta di Kalimantan

123RF.com/Sergey Galushko
POSCO International dan GS Caltex akan menginvestasikan US$ 210 juta atau Rp 3,29 triliun untuk pabrik pengolahan CPO di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Penulis: Hari Widowati
13/10/2023, 07.25 WIB

POSCO International, perusahaan dagang asal Korea Selatan, bekerja sama dengan perusahaan minyak GS Caltex untuk berinvestasi di pabrik pengolahan crude palm oil (CPO) AGPA Refinery Complex (ARC) di Balikpapan, Kalimantan Timur. Kedua perusahaan global itu bakal menginvestasikan dana US$ 210 juta atau sekitar Rp 3,29 triliun di perusahaan patungan tersebut.

Kesepakatan mengenai pembangunan kilang CPO ini ditandatangani oleh Wakil Komisaris Utama POSCO International Jeong Tak dan CEO GS Caltex Hur Sae-hong, di Seoul, pada Kamis (12/10). POSCO akan memiliki 60% saham di perusahaan tersebut sedangkan GS Caltex memegang 40% saham. Seperti dilansir oleh Korea Times, ARC akan mulai membangun pabrik pengolahan kelapa sawit tersebut pada kuartal pertama 2024.

Pabrik yang berdiri di atas lahan seluas 300.000 m2 di kawasan industri Balikpapan itu akan memproduksi 500.000 ton minyak sawit per tahun mulai kuartal kedua 2025. Produk dari pabrik tersebut akan dijual untuk pasar Indonesia maupun diekspor ke berbagai negara, antara lain Korea Selatan dan Cina.

Manajemen POSCO International menyatakan ekspansi bisnis minyak sawit ini merupakan salah satu upaya perusahaan untuk menjadi perusahaan global yang ramah lingkungan. Sementara itu, GS Caltex akan memanfaatkan pabrik ini untuk memproduksi biofuel untuk mewujudkan visi Green Transformation yang ditetapkan perusahaan.

Kedua perusahaan juga mempertimbangkan untuk membangun pabrik patungan lainnya untuk bahan bakar penerbangan yang berkelanjutan (sustainable aviation fuel) atau bahan bakar laut yang berkelanjutan (sustainable marine fuel), yang akan dibuat dengan limbah minyak yang dihasilkan dari kilang minyak kelapa sawit ARC.

"Di tengah meningkatnya populasi global dan meningkatnya permintaan akan bahan biokimia, bisnis minyak kelapa sawit menjadi menjanjikan," ujar seorang pejabat POSCO International, seperti dikutip Korea Times. Di luar produksi minyak sawit, POSCO International bergerak di bidang penyulingan sehingga perusahaan dapat memperluas rantai nilai ke berbagai sektor bisnis baru, seperti bioenergi, makanan, serta minyak.

CEO GS Caltex Hur Sae-hong menyatakan perusahaannya akan menggunakan kemampuan biofuel yang diproduksi untuk menciptakan sinergi dengan POSCO International. "Perusahaan patungan ini akan memungkinkan kami untuk meningkatkan daya saing kami di pasar global," kata Hur Sae-hong.