BYD Bakal Gandeng Pemain Lokal Bangun Ekosistem Kendaraan Listrik RI

ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/hp.
Presiden Komisaris PT VKTR Teknologi Mobilitas, Anindya N Bakrie (kedua kanan) didampingi Presiden Direktur PT Mayasari Group Ade Ruhyana Mahfud (kiri) melihat bus listrik usai serah terima 22 bus listrik di Pool Bus Mayasari Bakti, Cibubur, Jakarta, Selasa (14/3/2023).
21/12/2023, 16.26 WIB

Perusahaan teknologi sekaligus produsen electric vehicle (EV/kendaraan listrik) terkemuka di Cina, BYD, menyatakan siap masuk pasar otomotif Indonesia dengan menjual mobil penumpang pada semester pertama 2024. Tak hanya itu, BYD bahkan akan menggandeng pemain lokal untuk mengembangkan ekosistem mobil listrik di Indonesia.

"Saat ini banyak pemain otomotif asal China yang juga masuk ke pasar Indonesia. Namun, hal itu justru bagus untuk konsumen Indonesia yang kini memiliki banyak pilihan dari berbagai produk dan segmen. Konsumen Indonesia tinggal memilih," kata General manager BYD Asia-Pacific Auto Sales Division Liu Xueliang di Kantor Pusat BYD, Shenzhen, Rabu (20/12) seperti dikutip dari Antara.

Liu yakin produk BYD dapat diterima karena Indonesia memiliki pertumbuhan otomotif yang baik. Selain itu, dia juga percaya bahwa produk mobil listrik dari BYD dapat bersaing dengan internal combustion engine (ICE) atau mobil bakar konvensional.

"Tapi, ada perbedaan mobil ICE dan EV, di mana EV saat ini lebih mendorong hadirnya era baru mobilitas," kata Liu.

Gandeng Pihak Ketiga

BYD akan menggandeng perusahaan pihak ketiga di Indonesia untuk bersama-sama membangun ekosistem kendaraan listrik yang berkelanjutan.

"Kami harap kita bersama membangun masa depan untuk otomotif Indonesia. Kami sangat yakin," kata dia.

Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia, Eagle Zhao, mengatakan mereka sudah mempelajari karakteristik pasar otomotif di Indonesia sebelum masuk ke pasar mobil penumpang. BYD sebelumnya sudah menjajal lalu lintas Jakarta melalui armada taksi Blue Bird dan bus TransJakarta.

Eagle mengatakan, menggunakan armada transportasi umum merupakan cara yang tepat untuk menguji ketangguhan mobil. Pasalnya, mobil itu terus bekerja di medan jalan yang bervariasi, berbagai cuaca, muatan yang banyak, hingga cara berkendara sopir yang berbeda-beda.

"Sejak dua tahun lalu, kami serius untuk mendalami Indonesia. Kami juga mempelajari segmen produk, teknologi yang relevan, serta infrastruktur yang available," kata Eagle.

Namun, BYD tak mau membocorkan jenis kendaraan yang akan dibawa ke Indonesia. Eagle menyatakan siap berkompetisi dan "kami akan membawa produk yang kompetitif."

Saat ini ,BYD memiliki banyak model EV dari berbagai segmen kendaraan, mulai dari city car hingga bus. Di Thailand, BYD telah menjual Dolphin, Atto 3, dan Seal dengan kisaran harga mulai Rp 400 jutaan hingga Rp 700 jutaan.

Ketika ditanya, kisaran harga jual mobilnya di Indonesia, BYD pun meminta agar masyarakat Indonesia menunggu hingga waktu peluncurannya tiba pada semester pertama 2024.

Dia memastikan bahwa BYD saat ini sedang melakukan uji jalan di Indonesia untuk mendapatkan data yang akurat sebelum memutuskan jenis mobil BYD yang akan dibawa ke pasar Indonesia.