Saham yang masuk ke dalam Indeks saham Sustainable and Responsible Investment (SRI)-KEHATI dinilai masih menarik. Expert Panel of Katadata ESG Index, Maria R Nindita Radyati mengatakan performa saham Indeks Sri Kehati tiap tahun mengalami peningkatan.
Menurut Maria, ketertarikan investor terhadap saham di dalam indeks Sri Kehati dikarenakan lebih memiliki ketahanan di tengah krisis ekonomi. "Itu ternyata memang lebih resilien (sahamnya), meskipun di saat krisis ekonomi," ujar Maria dalam road to Katadata SAFE 2024, Senin (22/7).
Maria mengatakan, perusahaan yang berada dalam indeks Sri Kehati menunjukkan kepedulian terhadap konsumen dan aspek karyawan. Upaya ini menurut dia akan berdampak terhadap produktivitas perusahaan yang meningkat.
Salah satu contoh yang menurut Maria bisa menjadi acuan adalah kemauan perusahaan untuk hemat listrik secara tidak langsung berpengaruh pada kesejahteraan karyawan. Perhatian terhadap karyawan menurut Maria juga berpengaruh pada loyalitas.
Sementara itu, Ketua Dewan Pengurus Koalisi Ekonomi Membumi (KEM) Gita Syahrani mengatakan penerapan ESG tidak hanya bisa diterapkan di komoditas yang sudah ada sekarang. Menurut Gita saat ini ada banyak sektor yang tidak kalah menarik dan dapat mengimplementasikan ESG dengan cara yang lebih menarik.
Ia mencontohkan dengan mulai mengembangkan potensi keanekaragaman hayati atau biodiversity. “Jadi tidak hanya raw commodity dan komoditas yang itu-itu saja, tapi juga ada value creation,” ujar Gita.