Memahami Shrinkflation, Strategi Perusahaan Hadapi Inflasi

ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
Sejumlah pekerja membungkus teh di Pabrik teh Poci, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Sabtu (12/10/2019).
14/6/2022, 14.32 WIB
Ilustrasi pasar , inflasi di Turki (pixabay/niekverlaan)

Untung - Rugi Shrinkflation

Efektivitas shrinkflation sebagai strategi penetapan harga produk memiliki dampak yang bervariasi, tergantung jenis barang dan pasar dari produk itu sendiri. Sebagian besar konsumen umumnya tidak memeriksa ukuran suatu produk.

Sebagai contoh, seseorang yang menyukai keripik kentang, misalnya, mungkin tidak menyadari jika produk favorit mereka mengurangi ukuran kemasan sekitar 5 %, namun hampir pasti dapat mengetahui apakah harganya naik dengan jumlah yang sama.

Sementara itu, Pemerintah Inggris secara berkelanjutan mengawasi aksi shrinkflation. Menurut Kantor Statistik Nasional (ONS), periode awal 2012 dan Juni 2017, terdapat 2.529 produk yang mengalami penurunan ukuran, sementara hanya 614 yang menjadi lebih besar.

Menariknya, efek penyusutan produk tersebut tidak memengaruhi harga jual produk, termasuk kategori makanan dan minuman non-alkohol. Padahal, ONS menghitung fenomena penyusutan tersebut terjadi saat kategori gula, selai, sirup, cokelat, dan kembang gula mengalami inflasi 1,2 % sejak awal 2012 sampai Juni 2017.

Di Amerika, sekotak tisu bermerek Kleenex berisi 60 lembar, dari sebelumnya 65 lembar. Di Inggris, Nestle mengurangi ukuran sekaleng kopi Nescafe Azera Americano dari 100 gram menjadi 90 gram. Di India, ukuran sabun batangan merek Vim menyusut dari 155 gram menjadi 135 gram.

Selain itu, perusahaan juga dapat menggunakan trik tertentu untuk mengalihkan perhatian konsumen dari shrinkflation, seperti menandai paket yang lebih kecil dengan label baru yang cerah dan menarik bagi pembeli. Hal itu dilakukan Fritos, produk makanan ringan besutan Pepsi co tersebut, merampikan kemasan ukuran pesta (party size) yang dulunya memiliki berat bersih 18 ons, menjadi 15,5 ons, bahkan dibanderol dengan harga lebih mahal.

Tidak semua produsen tertutup atau melakukan shrinkflation secara diam-diam. Di Jepang, produsen makanan ringan Calbee Inc. mengumumkan pengurangan berat 10 % dan kenaikan harga 10 % untuk berbagai produknya pada Mei 2022. Mereka beralasan, itu dilakukan di tengah tekanan harga bahan baku yang naik tajam.

Corporate Communications Dabur India, sebuah perusahaan perawatan diri dan makanan, Byas Anand mengatakan bahwa down switching istilah lain dari shrinkflation kebanyakan terjadi di daerah pedesaan, di mana konsumen lebih sensitif terhadap perubahan harga.

“Di kota perusahaan cukup menaikkan harga. Perusahaan kami sudah melakukan itu secara terbuka sejak lama,” kata Anand.

Dalam beberapa kasus, shrinkflation membuat keuntungan perusahaan meningkat secara eksponensial. Dia merujuk ke Mondelez International, yang mengecilkan ukuran batangan coklat Cadbury Dairy Milk di Inggris tanpa menurunkan harganya.

Menariknya, pendapatan operasional perusahaan justru naik 21 % pada tahun lalu, tetapi turun 15 % jika dibandingkan kuartal pertama, karena meningkatnya tekanan biaya. Sebagai perbandingan, laba operasional PepsiCo naik 11 % pada tahun 2021 dan 128% pada kuartal pertama.

Halaman:
Reporter: Happy Fajrian