Indonesia Jadi Negara Pertama Terbitkan Blue Bond, Apa Itu?

ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin/rwa.
Sejumlah pengunjung bersnorkeling di objek wisata Taman Laut Olele, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Minggu (12/3/2023).
Penulis: Amelia Yesidora
Editor: Sorta Tobing
22/5/2023, 16.19 WIB

Katugampola melihat jenis obligasi berkelanjutan tidak lagi dilihat sebagai pasar niche, seperti saat awal diluncurkan. Aset investasi berkelanjutan sekarang mencapai lebih dari US$ 30 triliun secara global, naik 34% dalam waktu 2 tahun.

Di sisi lain, Katugampola menyatakan masih terlalu cepat untuk menentukan apakah pasar blue bond bakal bergerak secepat green bond

Ilustrasi terumbu karang. (ANTARA FOTO/Jojon/tom.)

Blue Economy, Akar Blue Bond

Konsep blue bond tidak terlepas dari skema blue economy. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Gunter Pauli, ekonom asal Belgia, dalam bukunya The Blue Economy, 10 Years, 100 Innovations, 100 Million Jobs

Di buku yang pertama kali terbit pada 2010 tersebut, Pauli menyarankan perubahan proses industri untuk mengatasi persoalan lingkungan. Ini dilakukan dengan menggeser sumber daya energi yang langka dan berbiaya tinggi ke teknologi yang lebih sederhana dan bersih.

Sedangkan Bank Dunia mendefinisikan ekonomi biru sebagai pemanfaatan sumber daya laut yang berwawasan lingkungan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan, dan mata pencaharian sekaligus pelestarian ekosistem laut.  

Pauli juga menyebut ekonomi biru sebagai model ekonomi dan sosial baru. Model ekonomi ini berbeda dari ekonomi merah (red economy) yang berlaku sekarang, yakni mengeruk isi bumi dan ekonomi hijau (green economy) yang berfokus pada energi alternatif. 

Halaman:
Reporter: Amelia Yesidora