Pola Candlestick adalah sebuah alat yang sangat digemari oleh investor untuk melihat dan memprediksi pergerakan harga saham, crypto, dan produk keuangan lainnya. Alat ini semua ditemukan oleh Munehisa Homma, seorang pedagang beras di Jepang pada abad 18.
Pola ini sering dipakai untuk trading jangka pendek karena bisa menggambarkan tren harga dalam beberapa warna. Cocok bagi trader yang melakukan analisis teknikal untuk memaksimalkan profit.
Investor yang mengerti pola candlestick dapat memprediksi tren harga sehingga mereka dapat menebak arah harga di jangka pendek. Investor bisa melihat pola-pola perdagangan dan lebih mudah mengambil keputusan investasi dengan alat ini.
Pola Candlestick
Pada grafik, setiap candle atau batang ditunjukkan untuk memperlihatkan harga pembukaan, tertinggi, terendah, dan penutupan berdasarkan kerangka waktu yang dipilih trader. Misalnya, jika trader mengatur kerangka waktunya selama lima menit, maka candle baru akan dibentuk setiap lima menit. Berikut ini 14 pola candlestick dalam investasi yang perlu diingat:
1. Spinning Top
Dengan spinning top ini, kita dapat menentukan sinyal yang bullish atau bearish tergantung pada harga open dan close di candlestick. Pola ini memiliki akurasi sedang dan rendah untuk memprediksi pergerakan harga.
Spinning top memiliki dua shadow yang panjang di bagian atas dan bawah, dengan body yang kecil sebagai ciri khasnya. Ini adalah refleksi dari ketidakpastian antara pembeli dan penjual. Grafik ini umumnya dianggap netral, karena tidak ada pergerakan signifikan dalam jangka waktu tersebut.
2. Marubozu
Marubozu adalah pola candlestick yang memiliki tubuh panjang, tanpa bayangan atau dengan hanya sedikit bayangan. Ini menunjukkan bahwa harga pembukaan sama dengan harga tertinggi dan harga penutupan sama dengan harga terendah selama periode perdagangan.
3. Doji
Doji adalah pola yang lebih kompleks daripada yang lainnya. Pengamatannya adalah memiliki body sekecil mungkin, hingga tidak jauh berbeda dengan garis. Hal ini menandakan bahwa buyer dan seller tidak saling menguasai satu sama lain. Harga open dan close-nya pun akan selalu sama.
4. Hammer
Hammer adalah pola candlestick berbentuk palu. Shadow yang panjang di bagian bawah dan body yang kecil mengindikasikan perubahan arah harga dari turun menjadi naik saat downtrend. Ini menandakan pembalikan bullish atau reversal dari tren menurun.
5. Hanging Man
Hanging man terlihat hampir sama dengan hammer. Hal yang membedakan keduanya adalah bentuknya yang menyerupai seorang orang digantung dan posisinya di bagian atas. Jika Anda melihat pola ini, jangan terburu-buru untuk bertindak sebelum harga tutup pada candle berikutnya.
6. Inverted Hammer
Inverted hammer sangat serupa dengan hammer, hanya saja bentuk palunya yang berbeda. Palu terbaliknya menunjukkan arah yang berlawanan.
Inverted hammer sering dianggap sebagai sinyal bullish, karena buyer masih bisa menjual dekat dengan posisi open walaupun harga telah jatuh. Namun demikian, akurasinya rendah karena pola ini sering kontradiksi.
7. Shooting Star
Shooting star adalah pola candlestick yang berbentuk seperti bintang jatuh, yang menunjukkan potensi harga yang turun dari nilai yang tinggi. Akurasinya cukup bagus dan memiliki sinyal bearish.
8. Bullish Engulfing
Pola candlestick ini menunjukkan bahwa Pembeli telah mengalahkan Penjual. Bull berarti Buyer, dan Bear berarti Seller.
Bullish Engulfing Candle menunjukkan bahwa harga akan naik, ketika ada candle bearish diikuti oleh candle bullish yang lebih besar. Akurasinya cukup tinggi, namun tetap perlu dipertimbangkan dengan hati-hati.
9. Bearish Engulfing
Pola ini berlawanan dengan pola bullish engulfing. Bearish engulfing menandakan bahwa ada tren menurun yang harus diwaspadai. Pada bearish engulfing, candle bearish yang lebih besar akan mengikuti candle bearish yang lebih kecil.
10. Tweezer Bottoms dan Tweezer Tops
Tweezer Bottom biasanya diikuti oleh Doji. Namun, perlu diingat bahwa panjang Body pada kedua candle tidak harus sama, tetapi nilai Low-nya harus sama rendahnya.
11. Harami
Dalam bahasa Jepang, Harami berarti "kehamilan." Pola itu terdiri dari dua candle, dengan body candle kedua yang selalu lebih kecil dan berada di antara batas body candle pertama. Ada dua varian pola ini, yakni Bearish dan Bullish.
12. Evening Star dan Morning Star
Pola ini menampilkan Doji di antara dua candlestick dengan tubuh yang panjang, yang merupakan ciri khas dari Pola Morning Star atau Evening Star.
13. Three White Soldier dan Three Black Crows
Pola Three White Soldier dan Three Black Crows dipakai untuk mengonfirmasi trend saat ini. Terlihat adanya tiga candle bullish panjang yang mengikut downtrend pada pola Three White Soldiers. Three Black Crows adalah kebalikan Three White Soldiers.
14. Three Inside Up dan Three Inside Down
Three Inside Up dan Three Inside Down adalah pola yang menandakan trend reversal. Polanya yakni Bearish-Bullish-Bullish atau Bullish-Bearish-Bearish.